Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memfasilitasi vaksinasi Covid-19 kepada 150.000 masyarakat yang terdiri dari pekerja ritel, pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM), dan masyarakat pada wilayah rentan terdampak Covid-19 di Jakarta.
Ketua DPP Aprindo Roy N Mandey mengatakan, vaksinasi secara masif merupakan harapan besar bagi dunia usaha, khususnya sektor ritel modern, untuk mendorong perekonomian Indonesia bangkit kembali melalui konsumsi rumah tangga sebagai berkontribusi 57,6% pada pertumbuhan ekonomi (PDB) Indonesia.
"Apalagi sebagai garda terdepan yang sangat risiko tertular dan terdampak Covid-19, pekerja ritel butuh perlindungan kesehatan dan imunitas, khususnya agar mendapatkan vaksin Covid-19 secepatnya. Karena selama ini kita lihat belum optimal dengan maksimal serta belum menyeluruh," kata Roy dalam peresmian program vaksinasi Covid-19 Aprindo, Senin (24/5).
Baca Juga: Sistem imun kuat selama pandemi Covid-19, konsumsi 4 makanan ini
Roy optimistis, dengan program vaksin secara masif dapat menumbuhkan kembali ekonomi nasional secara optimal. Apalagi, tambahnya, konsumsi dan kinerja ritel modern sudah mulai menampakkan hasil yang terus membaik.
"Kita yakin akan pre-recovery, pasca pemberian vaksin yang semakin masif. Apalagi bila para pekerja di sektor ritel sudah divaksin. Maka akan muncul optimisme di masyarakat untuk kembali berbelanja dengan normal, karena penguatan sistem kesehatan akan berujung pada produktivitas dan meminimalisir dampak sosial ekonomi yang dikhawatirkan," tambah Roy.
Di kondisi saat ini, terang Roy, sektor ritel moden sangat bergantung kepada dua faktor, yakni mobilitas masyarakat yang dilonggarkan dan juga peningkatan daya beli serta tunda beli.
Ketika pembatasan sudah dilonggarkan, maka akan berdampak terhadap peningkatan kunjungan orang ke pusat perbelanjaan dan gerai ritel stand alone yang juga sekaligus akan menggerakkan transaksi konsumsi.
"Sehingga Aprindo optimistis bila target pertumbuhan ekonomi 4%-5% di tahun 2021 dapat terwujud. Selain bantuan sosial, kebijakan fiskal subsidi perpajakan, dan moneter, pemberian vaksin yang terus ditingkatkan akan menjadi indikator pendukung pertumbuhan ekonomi," tambahnya.
Adapun, program vaksinasi Covid-19 Aprindo tersebut akan berlangsung hingga 24 Oktober mendatang dengan target 1.000 dosis vaksin setiap harinya.
Baca Juga: vaksin Pfizer dan AstraZeneca efektif melawan strain virus yang ditemukan di India
Roy bilang, perbandingan penerima vaksin dalam program Aprindo adalah 60:40, di mana 90.000 orang berasal dari lapisan masyarakat rentan dan juga pelaku UMKM, sedangkan 50.000 sisanya merupakan para pekerja ritel dari anggota Aprindo.
"Jadi pembagiannya 40:60, 40% pekerja ritel, 60% untuk UMKM dan masyarakat di 5 wilayah DKI Jakarta," kata Roy.
Dia menambahkan, alasan mengapa Aprindo turut melibatkan masyarakat dan juga pelaku UMKM di dalam program vaksinasinya, adalah karena masyarakat juga merupakan bagian dari industri ritel modern yang tidak dapat terpisahkan. Sehingga kolaborasi yang dilakukan menjadi penting sebagai semangat untuk dapat segera menciptakan herd immunity.
"Jadi apa yang kita lakukan ini semuanya didukung oleh semua anggota peritel, khusus juga untuk pekerja dan masyarakat. Kita melibatkan pelaku UMKM yang menjadi mitra daripada peritel dan juga masyarakat yang adalah konsumen daripada peritel. Jadi dua hal ini kita rangkul, kita kolaborasi sebagai bagian semangat untuk kita dapat menciptakan herd immunity," tambah Roy.
"Jadi kami berkolaborasi dengan seluruh pekerja ritel untuk dapat melangsungkan kegiatan ini yang sifatnya kami kumpul dari masing-masing anggota. Kedua, dalam pelaksanaan vaksin ini kami tidak melakukannya sendiri, jadi kami turut juga membiayai atau juga melaksanakan bagian daripada vaksinasi kepada UMKM wilayah. Dan ketiga kepada masyarakat yang rentan, dalam hal ini lansia yang belum sempat tervaksin, atau pun juga masyarakat yang ada di zona-zona yang belum hijau kita akan dorong".
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun mengapresiasi tindakan Aprindo yang memilih terlibat langsung terhadap upaya pemerintah untuk mencapai Herd Immunity. "Dan itu artinya gerakan vaksinasi yang masif dilakukan oleh unsur pemerintah maupun non pemerintah," ujar Anies.
Baca Juga: Targetkan capai 1 juta suntikan per hari, ini strategi pemerintah
Anies menyebut, program vaksinasi Aprindo merupakan hasil kolaborasi antar berbagai unsur. Seperti misalnya, Aprindo sebagai penyelenggara turut menyiapkan tenaga, fasilitas medis, dan juga kebutuhan administrasi. Sedangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, ungkap Anies, memfasilitasi gor sebagai lokasi penyelenggaraan vaksinasi, supervisi, dan fasilitas lainnya.
"Ini kolaborasi yang amat baik, mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh juga karena gerakan vaksinasi ini harus dilakukan di seluruh Indonesia, dan model-model kolaborasi ini harapannya bisa menjadi rujukan yang bisa dimanfaatkan bukan hanya di Jakarta, tapi juga di tempat lain," sebut Anies.
Dia pun berpesan agar seluruh masyarakat mau terlibat dalam program vaksinasi, sebab ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk bisa bangkit lebih cepat. Dengan harapan vaksinasi masif ini dapat turut membangkitkan pertumbuhan ekonomi tanah air.
"Makin banyak yang tuntas vaksinnya, Insha Allah makin cepat sampai herd immunity, InsyaAllah makin cepat perekonomian kita bangkit, kegiatan sosial kita bangkit, dan harapannya Jakarta dapat menjadi kota yang lebih kuat dibandingkan sebelum terjadi pandemi ini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News