Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto
Ketika pembatasan sudah dilonggarkan, maka akan berdampak terhadap peningkatan kunjungan orang ke pusat perbelanjaan dan gerai ritel stand alone yang juga sekaligus akan menggerakkan transaksi konsumsi.
"Sehingga Aprindo optimistis bila target pertumbuhan ekonomi 4%-5% di tahun 2021 dapat terwujud. Selain bantuan sosial, kebijakan fiskal subsidi perpajakan, dan moneter, pemberian vaksin yang terus ditingkatkan akan menjadi indikator pendukung pertumbuhan ekonomi," tambahnya.
Adapun, program vaksinasi Covid-19 Aprindo tersebut akan berlangsung hingga 24 Oktober mendatang dengan target 1.000 dosis vaksin setiap harinya.
Baca Juga: vaksin Pfizer dan AstraZeneca efektif melawan strain virus yang ditemukan di India
Roy bilang, perbandingan penerima vaksin dalam program Aprindo adalah 60:40, di mana 90.000 orang berasal dari lapisan masyarakat rentan dan juga pelaku UMKM, sedangkan 50.000 sisanya merupakan para pekerja ritel dari anggota Aprindo.
"Jadi pembagiannya 40:60, 40% pekerja ritel, 60% untuk UMKM dan masyarakat di 5 wilayah DKI Jakarta," kata Roy.
Dia menambahkan, alasan mengapa Aprindo turut melibatkan masyarakat dan juga pelaku UMKM di dalam program vaksinasinya, adalah karena masyarakat juga merupakan bagian dari industri ritel modern yang tidak dapat terpisahkan. Sehingga kolaborasi yang dilakukan menjadi penting sebagai semangat untuk dapat segera menciptakan herd immunity.
"Jadi apa yang kita lakukan ini semuanya didukung oleh semua anggota peritel, khusus juga untuk pekerja dan masyarakat. Kita melibatkan pelaku UMKM yang menjadi mitra daripada peritel dan juga masyarakat yang adalah konsumen daripada peritel. Jadi dua hal ini kita rangkul, kita kolaborasi sebagai bagian semangat untuk kita dapat menciptakan herd immunity," tambah Roy.