kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Aprindo fasilitasi vaksinasi 150.000 pekerja ritel, UMKM, dan warga rentan di DKI


Senin, 24 Mei 2021 / 21:49 WIB
Aprindo fasilitasi vaksinasi 150.000 pekerja ritel, UMKM, dan warga rentan di DKI
ILUSTRASI. Petugas medis menyuntikan vaksin Covid-19 Astrazeneca kepada pekerja ritel di GOR Tanjung Duren, Jakarta, Senin (24/5/2021).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memfasilitasi vaksinasi Covid-19 kepada 150.000 masyarakat yang terdiri dari pekerja ritel, pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM), dan masyarakat pada wilayah rentan terdampak Covid-19 di Jakarta.

Ketua DPP Aprindo Roy N Mandey mengatakan, vaksinasi secara masif merupakan harapan besar bagi dunia usaha, khususnya sektor ritel modern, untuk mendorong perekonomian Indonesia bangkit kembali melalui konsumsi rumah tangga sebagai berkontribusi 57,6% pada pertumbuhan ekonomi (PDB) Indonesia.

"Apalagi sebagai garda terdepan yang sangat risiko tertular dan terdampak Covid-19, pekerja ritel butuh perlindungan kesehatan dan imunitas, khususnya agar mendapatkan vaksin Covid-19 secepatnya. Karena selama ini kita lihat belum optimal dengan maksimal serta belum menyeluruh," kata Roy dalam peresmian program vaksinasi Covid-19 Aprindo, Senin (24/5).

Baca Juga: Sistem imun kuat selama pandemi Covid-19, konsumsi 4 makanan ini

Roy optimistis, dengan program vaksin secara masif dapat menumbuhkan kembali ekonomi nasional secara optimal. Apalagi, tambahnya, konsumsi dan kinerja ritel modern sudah mulai menampakkan hasil yang terus membaik.

"Kita yakin akan pre-recovery, pasca pemberian vaksin yang semakin masif. Apalagi bila para pekerja di sektor ritel sudah divaksin. Maka akan muncul optimisme di masyarakat untuk kembali berbelanja dengan normal, karena penguatan sistem kesehatan akan berujung pada produktivitas dan meminimalisir dampak sosial ekonomi yang dikhawatirkan," tambah Roy.

Di kondisi saat ini, terang Roy, sektor ritel moden sangat bergantung kepada dua faktor, yakni mobilitas masyarakat yang dilonggarkan dan juga peningkatan daya beli serta tunda beli.



TERBARU

[X]
×