Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) memperkirakan pertumbuhan industri ritel tahun ini akan lebih baik ketimbang tahun lalu. Kalau tahun lalu transaksi penjualan meembus Rp 215 triliun atau tumbuh sekitar 7%, maka tahun ini pertumbuhan akan menembus dua digit.
Roy Mandey, Ketua Umum Aprindo menyampaikan bahwa tahun ini pertumbuhan industri ritel akan mencapai 10% karena banyak faktor penopang pertumbuhan. Mulai dari event internasional, pilkada dan pencairan dana desa yang berimbas positif terhadap industri.
“Tahun lalu sekitar 7% itu transaksinya Rp 215 triliun, kalau tahun ini bisa tambahan Rp 21 triliun kan lumayan mungkin bisa Rp 240 triliun mudah-mudahan kita lihat di (momentum) Natal dan Tahun Baru,” ujarnya, Rabu (21/11).
Berkaca pada event lebaran tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu yang meningkat, dirinya optimistis festive natal dan tahun baru pada tahun ini juga akan meningkat cukup baik. Momentum akhir tahun merupakan salah satu momentum penjualan tertinggi bagi peritel.
“Natal dan tahun baru kami harapkan naik, kalau lebaran tahun lalu (tumbuh) 5% dan tahun ini jadi 15%, Natal tahun lalu (tumbuh) sekitar 8-9% kita harapkan bisa tumbuh 12-13% tahun ini, jadi ada pningkatan 20% (di Natal dan tahun baru),” lanjutnya.
Yang jelas, dirinya mengatakan kondisi industri ritel pada tahun ini jauh lebih baik ketimbang tahun lalu. Apalagi dengan banyak event internasional, pilkada dan pemerintah yang menjaga harga energi seperti listrik agar tidak naik dan mampu menjaga inflasi di 3,2%.
“(Indikatornya) penutupan gerai berkurang artinya tahun ini lebih baik dari tahun lalu karena ada event internasional, pilkada itu ada (penjualan) makanan dan minuman, apparel walaupun tidak signifikan tetapi itu memberikan kontribusi dan pencairan dana desa itu yang menjaga produktivitas masyarakat,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News