kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aprindo sebut ada penurunan pengunjung di pusat perbelanjaan sejak wabah corona


Jumat, 13 Maret 2020 / 16:51 WIB
Aprindo sebut ada penurunan pengunjung di pusat perbelanjaan sejak wabah corona
ILUSTRASI. Suasana pusat perbelanjaan fX Sudirman di tengah wabah virus corona COVID-19, Kamis (12/3/2020) siang.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semenjak wabah virus corona alias Covid-19 sudah sampai ke Indonesia, pusat perbelanjaan atau mal termasuk yang terkena imbas langsung dari virus corona.

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengakui adanya penurunan pengunjung di pusat perbelanjaan.

"Karena masyarakat saat ini berupaya menjaga kesehatan dan berupaya untuk tidak terkena wabah ketika mereka ada dalam kumpulan event atau kumpulan ketika berbelanja. Semua masyarakat saat ini berkeinginan untuk standby di rumah," ujar Roy saat dihubungi kontan.co.id, Rabu (11/3).

Baca Juga: Satu pasien meninggal di Jawa Tengah, ini rumah sakit rujukan virus corona di Jateng

Ia belum bisa memastikan tingkat persentase penurunan pengunjung ke pusat-pusat perbelanjaan tapi menurutnya tidak terlalu signifikan. "Penurunannya sih belum tau detailnya tapi tidak terlalu signifikan," katanya.

Menurutnya, penurunan belum terlalu signifikan karena masih banyak masyarakat yang membeli kebutuhan yang bersifat primer seperti beras, daging dan lain-lain.

"Kan tetap ada yang butuh untuk membeli pangan membeli beras membeli daging ke Supermaket/Hypermarket atau Pusat Perbelanjaan, jadi untuk kunjungan yang namanya butuh mereka mau ke mana lagi kan," ujarnya.

Baca Juga: Walikota New York deklarasikan keadaan darurat, perangi COVID-19

Tapi menurut Roy masyarakat yang membeli kebutuhan yang bersifat sekunder dan tersier seperti membeli sepatu, kosmetik, baju dan lain-lain sudah pasti berkurang karena saat ini orang enggan berlama-lama di tempat keramaian.

"Masyarakat yang membeli sifatnya secondary atau tersier sudah pasti berkurang karena mereka ingin kalaupun ke pusat perbelanjaan membeli yang sifatnya primer dan begitu beli sudah ingin cepat-cepat pulang. Jadi belum signifikan penurunannya karena yang berbelanja tetap datang ke pusat perbelanjaan tetapi memang berkurang dari hari-hari biasa atau hari-hari normal," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×