kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.870   0,00   0,00%
  • IDX 5.968   -28,15   -0,47%
  • KOMPAS100 844   -3,39   -0,40%
  • LQ45 669   1,60   0,24%
  • ISSI 186   -0,64   -0,35%
  • IDX30 353   0,28   0,08%
  • IDXHIDIV20 432   5,08   1,19%
  • IDX80 96   -0,04   -0,04%
  • IDXV30 101   -0,42   -0,41%
  • IDXQ30 118   1,53   1,32%

Aprindo targetkan omzet ritel sebesar Rp 120 triliun di 2011


Rabu, 23 Maret 2011 / 18:04 WIB
Aprindo targetkan omzet ritel sebesar Rp 120 triliun di 2011
ILUSTRASI. Pria berpose dengan smartphone di depan logo WhatsApp yang ditampilkan dalam ilustrasi ini 14 September 2017


Reporter: Evilin Falanta | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pertumbuhan industri retail modern mulai merambah ke daerah-daerah di Indonesia. Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Benjamin J. Mailool mengatakan, dalam kurun waktu tiga tahun terdapat 510 peritel yang bergabung dalam APRINDO, dari total peritel tahun 2008 yang hanya 340 anggota saja.

"Artinya, dalam kurun waktu tiga tahun ini bisnis retail mengalami pertumbuhan sebesar 50%," kata Benjamin. Pertumbuhan ekonomi yang membaik, dan berubahnya pola konsumsi masyarakat, maka mendorong para stakeholder di sektor retail untuk meningkatkan bisnisnya.

Tak hanya jumlah anggota, omzet peritel pun terus bertumbuh. Omzet ritel secara nasional mencapai Rp 100 triliun sepanjang 2010. "Tahun ini Aprindo menargetkan omzetnya mencapai angka Rp 115 triliun hingga Rp 120 triliun," katanya.

Pertumbuhan ritel terbesar berada di kota Jakarta, Surabaya, dan Medan. Dengan pesatnya bisnis retail ini Aprindo telah berhasil membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Menjamin mengklaim, hingga saat ini Aprindo telah berhasil mempekerjakan 1,2 juta pegawai di seluruh gerai yang ada di Indonesia.

Benjamin pun tak khawatir industri ritel di Indonesia bakal terganggu akibat bencana yang menimpa Jepang. "Sebab, kami memiliki supplier produk semua berasal dari dalam negeri. Sekitar 95% produk di pasar retail modern dari dalam negeri," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×