Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menilai rencana penerapan Terminal Booking System (TBS) di Pelabuhan Tanjung Priok dapat menjadi langkah penting dalam mengurangi kemacetan serta antrean truk yang kerap terjadi di kawasan pelabuhan terbesar di Indonesia itu.
Ketua Umum DPP Aptrindo, Gemilang Tarigan, mengatakan bahwa implementasi TBS merupakan kelanjutan dari auto gate system yang telah diterapkan di terminal JICT sejak satu dekade lalu, serta sistem STID yang berlaku di pelabuhan secara nasional.
"Program ini juga hasil studi banding ke pelabuhan-pelabuhan di luar negeri, seperti Hong Kong dan Australia. Mau tidak mau, di era digital kita harus berusaha tidak kalah dengan negara lain yang sudah menerapkan sistem efisien,” ujarnya kepada Kontan, Rabu (20/8/2025).
Menurut Gemilang, inti dari sistem logistik modern adalah ketepatan waktu. Karena itu, seluruh pihak yang terlibat dalam rantai pasok mulai dari truk, pelabuhan, gudang, hingga pabrik perlu berkomitmen menjaga jadwal yang telah ditetapkan.
Baca Juga: ALI Nilai Penerapan Terminal Booking System di Priok Perlu Didukung Otoritas Kuat
Dengan adanya TBS, truk pengangkut peti kemas wajib membuat jadwal pengambilan kontainer, sehingga diharapkan dapat menekan antrean panjang di pintu pelabuhan.
Meski begitu, Gemilang mengakui bahwa kesiapan perusahaan angkutan truk tidak bisa disamaratakan. Beberapa anggota Aptrindo telah terbiasa dengan sistem digital, namun sebagian lain masih membutuhkan adaptasi, baik dari sisi teknologi maupun manajemen operasional.
"Seperti biasanya, dalam penerapan sistem baru pasti ada kendala, baik teknikal maupun perubahan kebiasaan dari semua pihak,” kata dia.
Baca Juga: IPC TPK Genjot Trafik Petikemas Lewat Kolaborasi Transformasi Digital
Terkait potensi dampak terhadap biaya operasional, Gemilang menilai penerapan TBS justru bisa menciptakan efisiensi. Jika waktu tunggu berkurang, maka biaya truk, produktivitas sopir, hingga utilisasi armada bisa meningkat. Namun ia tak menutup mata bahwa pelaku usaha kecil mungkin akan menghadapi beban penyesuaian di tahap awal.
“Kalau sistem ini berjalan konsisten, manfaat efisiensinya akan dirasakan semua pihak. Tantangannya ada di disiplin menjaga jadwal. Itu yang akan menentukan keberhasilan program ini,” pungkas Gemilang.
Baca Juga: Proyek Pembangunan Terminal Kali Baru Tanjung Priok PT PP (PTPP) Capai Progress 75%
Selanjutnya: Surat Utang Merdeka Battery (MBMA) Rp 3,71 Triliun Mulai Tercatat di BEI
Menarik Dibaca: Ini Manfaat Jalan Kaki ala Jepang bagi Kesehatan Menurut Para Ahli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News