Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Sapuhi) memproyeksikan kerugian penangguhan jamaah umrah mencapai Rp 1 triliun dalam tempo dua minggu.
Wakil Ketua Sapuhi, Alfa Edison menyebutkan, perhitungan tersebut dengan mengasumsikan jumlah jamaah yang berangkat sebanyak 50.000 jiwa dalam waktu dua minggu. Setelahnya jumlah tersebut dikalikan harga minimum referensi harga minimum yang telah ditetapkan Kementerian Agama sebesar Rp 20 juta.
Baca Juga: Garuda Indonesia (GIAA) perkenalkan tujuh rute penerbangan baru
"Dengan demikian, dalam kurun waktu dua minggu potensi kerugian mencapai Rp 2 triliun," ujarnya kepada kontan.co.id, Kamis (27/2).
Walaupun begitu, ia menyebutkan untuk jamaah yang gagal berangkat dari kebijakan yang telah diterapkan Kerajaan Arab Saudi, pihaknya memastikan bisa melakukan penjadwalan ulang. Dengan demikian, tidak ada pihak yang dirugikan.
"Dan sejauh ini animo masyarakat masih cukup tinggi," tuturnya. Berdasarkan data Sapuhi sepanjang tahun lalu jamaah umrah dari Indonesia sebanyak 946.962 jiwa dari masa efektif sekitar 8 bulan.
Adapun pihaknya juga telah memastikan penerbangan di atas pukul 12.00 tidak lagi diterima atau cancel. Sedangkan untuk penerbangan pagi hingga pukul 11 tadi masih diterbangkan.
Baca Juga: Terpopuler: Koperasi Indosurya tunda pencairan simpanan, Arab Saudi setop umrah
Sayang, Alfa mengaku tidak memiliki data persis jumlah jamaah yang tertahan di bandara. Sedangkan pihaknya juga masih menunggu informasi jamaah yang telah diterbangkan sebelumnya apakah diterima masuk atau tidak.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), Firman M Nuh menyebutkan, pihaknya berharap dengan kejadian ini masyarakat tidak terlalu panik. "Kami akan lakukan pendampingan karena sistem persiapan umroh harus selesai H-30 keberangkatan," tuturnya.
Selain itu, Firman berharap dengan adanya suspensi ini seluruh stake holder dari maskapai, hotel, katering bisa memahami sehingga dana yang telah dibayarkan bisa dikembalikan dan tidak timbul kerugian bagi pihak manapun.
Baca Juga: Pemerintah kaji kompensasi penerbangan umrah yang batal akibat kebijakan Arab Saudi
Pihaknya juga menilai rata-rata jamaah umroh dari Indonesia sebanyak 80 ribu hingga 100 ribu ditambah pihaknya masih melihat animo yang sangat tinggi dari sulitnya masyarakat mendapatkan tiket umroh.
Walaupun begitu Amphuri menilai saat pembukaan juga berpotensi alami kendala lantaran penjadwalan ulang dari jamaah yang batal berangkat. "Sekedar informasi saja permintaan tiket maskapai hingga Maret sudah fully booked," lanjutnya.
Baca Juga: Arab Saudi tangguhkan umrah, ini tanggapan Wapres Ma'ruf Amin
Akibatnya, pihaknya menilai bisa terjadi penurunan jumlah jamaah umroh tahun ini akibat banyaknya penjadwalan ulang. Walaupun begitu, pihaknya menargetkan tahun ini jamaah umroh bisa tembus 1 juta setelah tahun lalu turun di level 900 ribu jiwa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News