Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kerja sama antara PT Pertamina dan Saudi Aramco dalam proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) terus berlanjut.
Kedua perusahaan migas yang telah membentuk perusahaan joint venture ini pun telah menyepakati suplai minyak mentah (crude oil) yang akan diolah di kilang Cilacap, Jawa Tengah.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan, dalam investasi kilang, kebutuhan minyak sangat besar. Untuk kilang Cilacap saja nantinya dibutuhkan pasokan 370.000 barel per hari.
Untuk itu, mayoritas suplai minyak mentah untuk kilang Cilacap akan dipasok oleh Saudi Aramco.
"Untuk suplai, Saudi Aramco siap menyuplai minyak hingga 70% dari kapasitas kilang Cilacap atau sekitar 260.000-270.000 barel per hari (bph)," ujar Dwi di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Senin (23/5).
Namun, Pertamina tetap menjadi pemegang saham mayoritas dengan saham sebesar 55%-60% dari perusahaan patungan untuk pembangunan kilang Cilacap. Sementara saham sisanya sebesar 40%-45% dipegang oleh Saudi Aramco.
Kedua perusahaan pun siap menggelontorkan dan investasi sebesar US$ 5 miliar untuk proyek RDMP kilang Cilacap yang digadang-gadang oleh Pertamina akan menjadi kilang terbaik di Asia.
Hingga saat ini proses pengembangan proyek kilang Cilacap baru mencapai tahapan penetapan kontrak Engineering and Project Management Services kepada Amec Foster Wheeler Energy Limited pada Selasa (23/5).
Langkah tersebut merupakan kelanjutan dari Head of Agreement (HoA) yang telah ditandatangani pada 2015. Pertamina sendiri menargetkan proyek RDMP kilang Cilacap bisa ramping pada 2022.
Jika proyek RDMP kilang Cilacap ini selesai maka kapasitas kilang akan meningkat hingga 370.000 bph dengan tingkat kompleksitas produk minyak yang lebih baik.
"Sekarang kapasitasnya 340.000 bph dan akan meningkat menjadi 370.000 bph dengan short complexity index naik dari 5 menjadi 9?,5 sehingga seluruh produk akan mencapai standar euro 4,"kata Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi.
Dengan kelanjutan kerja sama tersebut, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, pemerintah selaku pemegang saham sangat mendukung agar proyek RDMP Kilang Cilacap bisa dikerjakan secepatnya.
"Ini sangat bagus dan mempererat kerjasama dengan Saudi Aramco yang memang sudah terjalin cukup lama. Kami sangat senang dan diharapkan bahwa pekerjaan ini dapat diselesaikan lebih cepat dari waktunya," kata Rini.
Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, kerja sama dengan Arab Saudi akan mampu meningkatkan kualitas BBM menjadi lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News