kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Archipelago ingin merebut pasar hotel melati


Selasa, 13 Januari 2015 / 08:35 WIB
Archipelago ingin merebut pasar hotel melati
ILUSTRASI. Nasabah mengakses aplikasi paylater di Jakarta, Kamis (6/7/2023).KONTAN/Carolus Agus Waluyo/06/07/2023.


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Pengelola jaringan hotel Archipelago International ingin mencuil pasar bisnis perhotelan bertarif murah di Indonesia. Perusahaan yang semula bernama Aston International ini berencana membangun minimal 30 hotel bujet sepanjang tahun 2015.

Rencananya, 60%-70% atau sekitar 18–21 hotel akan mengusung merek Favehotel. Lalu, sisanya sebanyak sembilan sampai 12 hotel akan memakai bendera NEO Hotel.

Bukan tanpa alasan Archipelago lebih banyak mengembangkan hotel bujet tahun ini. "Di daerah masih banyak hotel melati dan belum ada hotel berbintang. Makanya kami berencana bangun di daerah supaya bisa mengambil market hotel melati," ujar Corporate Public Relation Manager Archipelago International Nita Janita Ekaniana kepada KONTAN, Senin (12/1).

Ya, perusahaan yang berdiri tahun 1997 di Jakarta itu memang tak akan pilih-pilih lokasi. Archipelago membidik kota-kota sekunder seperti Mataram Nusa Tenggara Barat), juga Purwakarta dan Sukabumi di Jawa Barat.

Selain itu, Archipelago juga bakal tetap mengembangkan ekspansi bisnis ke kota-kota besar. Misalnya Jakarta, Yogyakarta, Medan Sumatra Utara, Pekanbaru Riau, Makassar Sulawesi Selatan, dan Bandar Lampung di provinsi Lampung.

Paling gres, Archipelago sudah merealisasikan pembukaan Favehotel di Tanah Abang, Jakarta pada pekan lalu. Perusahaan ini telah menjadwalkan, akan ada empat hotel lagi yang siap menerima tamu di bulan ini. Perinciannya, satu hotel di Jakarta, satu hotel di Makassar, dan dua hotel di Yogyakarta.

Selain mengembangkan hotel bujet, Archipelago juga menyusun dua ekspansi lain. Pertama, mengembangkan hotel bintang 3 dan 4 dengan merek Harper Hotel. Hotel ini berkapasitas 100–250 kamar.

Pilihan lokasi perusahaan itu adalah Jakarta, Purwakarta, dan Bogor. Archipelago juga menargetkan Harper Jakarta bisa mulai menerima tamu pada kuartal II-2015. Sebagai catatan, Archipelago telah membuka Harper di Bandung, Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin dan Bali.

Rencana bisnis kedua adalah, merambah lini bisnis kondominium hotel alias kondotel, maupun apartemen. Hanya, perusahaan itu belum bisa berbagi detail tentang rencana ini.

Untuk aneka rencana ekspansi tahun ini, Archipelago tak mau menyebutkan berapa besar nilai investasi yang mereka keluarkan. "Untuk hotel, biaya investasinya tergantung tinggi bangunan dan jumlah kamar," terang Nita.

Archipelago juga tak menyebutkan target pendapatan tahun ini. Yang pasti, perusahaan itu meyakini tingkat keterisian kamar atawa okupansi tahun ini bisa mendukung kinerjanya. Archipelago menargetkan okupansi tahun ini mencapai 80%. Perusahaan itu mengklaim, tingkat okupansi 2014 lalu sudah 70%-80%.

Selain berharap pada okupansi, perusahaan itu juga berharap bisa mendapat sentimen positif dari kenaikan harga sewa kamar. Archipelago berencana mengerek harga sewa kamar hotel sebesar 10%-15% tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×