kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.319   9,00   0,06%
  • IDX 7.792   185,77   2,44%
  • KOMPAS100 1.105   23,32   2,16%
  • LQ45 823   23,67   2,96%
  • ISSI 258   4,00   1,58%
  • IDX30 426   12,56   3,04%
  • IDXHIDIV20 488   14,77   3,12%
  • IDX80 123   2,78   2,31%
  • IDXV30 127   1,15   0,91%
  • IDXQ30 137   4,21   3,18%

Areal Tanam Berkurang, Produksi Ubi Jalar Menyusut


Minggu, 02 Mei 2010 / 18:40 WIB


Reporter: Amailia Putri Hasniawati |

JAKARTA. Produksi ubi jalar nasional tahun ini kemungkinan akan sedikit berkurang dibanding tahun lalu akibat berkurangnya areal tanam.

Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Pertanian (Kementan), produksi ubi jalar tahun ini diperkirakan hanya 2,043 juta ton, turun tipis dibanding produksi ubi jalar tahun lalu yang mencapai 2,044 juta ton.

Sebab areal tanamnya menyempit dari 183.442 hektare pada tahun 2009 menjadi 182.093 hektare di tahun ini. Sementara produktivitas lahan tanaman ketela rambat tahun ini diperkirakan hanya naik tipis, yaitu dari 111 kuintal menjadi 112 kuintal per hektare.

Rupanya, konsumsi ubi jalar juga turun. “Masyarakat Papua yang tadinya makanan pokoknya adalah ubi jalar, bergeser ke beras,” kata Direktur Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian Muchlizar Murkan.

Namun Muchlizar tak lantas pesimis. Menurutnya, konsumsi ubi jalar bisa ditingkatkan dengan cara mengolahnya menjadi makanan yang lebih menarik dan lebih bercita rasa. Belakangan, minimnya konsumsi ubi jalar sebagai pangan alternatif mulai terkompensasi oleh industri pengolahan makanan dari ubi jalar yang mulai menggeliat.

Misalnya saja, keripik yang mulai banyak dirintis di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah, serta Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×