Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kemasan plastik, PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI) memperkirakan total penjualan di 2021 dapat mencapai Rp 2,6 triliun hingga penghujung tahun nanti. Angka ini lebih tinggi 8,3% dari target awal yang ditetapkan oleh perusahaan senilai Rp 2,4 triliun.
Sebagai gambaran, hingga kuartal III-2021, Argha Karya Prima membukukan penjualan senilai Rp 1,97 triliun. Meningkat 19% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,66 triliun.
Penjualan AKPI di tahun ini, masih ditopang oleh penjualan domestik yang mencapai Rp 1,15 triliun. Kemudian disusul penjualan ekspor dengan nilai Rp 823,95 miliar. Keduanya berhasil mencatatkan pertumbuhan masing-masing sebesar 6,54% dan 43,33% dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu.
Baca Juga: Argha Karya Prima Industry (AKPI) optimistis mampu penuhi target kinerja 2021
Sejalan dengan kinerja positif hingga kuartal ketiga, Direktur Argha Karya Prima Industry Jimmy Tjahjanto menilai bahwa laju bisnis perusahaan di tahun ini memang lebih baik dari tahun sebelumnya. Dengan begitu, baik dari sisi penjualan maupun laba berhasil berhasil menorehkan pertumbuhan yang positif dibandingkan tahun 2020.
Menurut Jimmy, salah satu faktor pendukung kinerja AKPI di tahun ini adalah pertumbuhan di industri fast moving consumer goods (FMCG), yang membuat permintaan plastik kemasan ikut meningkat. "Sehingga kebutuhan plastik kemasan masih tetap dibutuhkan dan berdampak langsung ke penjualan Argha Karya," ungkap Jimmy, saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (27/12).
Argha Karya menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 30 juta di tahun ini. Alokasi capex tersebut utamanya akan digunakan untuk menggarap proyek penambahan kapasitas pada lini bisnis Biaxially Oriented Polyproplene (BOPP).
Baca Juga: APKI Mengincar Penjualan Rp 2,4 Triliun
Tambahan kapasitas yang dicanangkan sebesar 24.000 ton. Dengan demikian, setelah penambahan AKPI akan memiliki kapasitas sebanyak 126.000 ton. Jimmy menambahkan, serapan capex tersebut telah terealisasi sepenuhnya, dan mesin produksi baru akan beroperasi di penghujung tahun 2021 ini. "Capex untuk mesin produksi baru sudah terealisasi seluruhnya dan sudah beroperasi di penghujung tahun 2021," tutur Jimmy.
Hingga September 2021, AKPI terpantau menorehkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 134,78 miliar, meningkat dari sebelumnya Rp 21,63 miliar pada September 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News