Sumber: Antara | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
DENPASAR. Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, penguatan mata uang dollar AS menguntungkan sektor pariwisata, termasuk mendongkrak pertumbuhan pariwisata di Bali.
"Produk ekspor dan pariwisata meningkatkan daya saing. Daya saing harga kita akan semakin baik," kata Arief, saat ditemui di Sanur, Denpasar, Rabu (26/8/2015).
Menurut dia, dengan penguatan nilai mata uang dolar AS menjadikan wisatawan mancanegara bisa lebih banyak menikmati atraksi dan pilihan wisata lainnya.
Hal itu mampu mendongkrak pertumbuhan pariwisata di Bali khususnya sekitar 10 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang mencapai empat persen.
"Ini positif untuk pertumbuhan pariwisata di Bali. Bahkan di beberapa negara lain di ASEAN relatif menurun (pertumbuhan pariwisata)," tuturnya.
Dia memproyeksikan bahwa daya saing harga di Indonesia juga meningkat hingga masuk tiga besar di dunia.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sejak beberapa hari terakhir melemah hingga menyentuh Rp14 ribu. Kondisi tersebut sempat membuat kekhawatiran gejolak ekonomi mengingat mahalnya harga beberapa barang tertentu, khususnya bagi pelaku usaha yang mengandalkan impor sebagai bahan bakau serta importir.
Namun bagi eksportir dan beberapa pelaku pariwisata, menguatnya mata uang dolar AS malah memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News