Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di sektor transportasi dan logistik, PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) menyatakan pihaknya mendukung kebijakan pemerintah baik yang sifatnya umum maupun khusus seperti aturan ODOL (Over Dimension Over Loading).
Hal ini terkait dengan aturan Pemerintah bertajuk Zero ODOL tahun 2023. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan menerapkan kebijakan pembatasan dan pelarangan truk ODOL. Hal itu menuai kontra dari para sopir truk.
"Memang tidak mudah dalam menerapkan kebijakan ini, tentu ada yang pro maupun kontra namun menurut pendapat kami perlu ada musyawarah bersama kembali dengan semua pihak agar tidak mengganggu aktivitas ekonomi saat ini," tutur Direktur Utama JAYA, Darmawan Suryadi kepada Kontan, Kamis (24/2).
Ia melanjutkan, seperti yang sudah diketahui, sektor transportasi khususnya angkutan barang merupakan sektor essential dalam menunjang dan menjaga pertumbuhan ekonomi sehingga perlu aturan kebijakan yang ketat.
Baca Juga: Siapkan Capex Rp 34 Miliar, Begini Target dan Rencana Bisnis Armada Berjaya (JAYA)
Lebih jauh Darmawan melihat kebijakan pembatasan ODOL ini sebenarnya cukup positif bagi perkembangan bisnis angkutan barang, sebab kapasitas angkut terbatas dan kebutuhan unit armada pun menjadi banyak.
Dengan terbatasnya kapasitas dan kebutuhan tersebut, harga truk menjadi meningkat dan potensi daftar tunggu (waiting list) membeli unit truk menjadi panjang. Darmawan menilai hal Ini akan menjadi bottleneck aktivitas ekonomi ke depan, terlebih tarif angkutan masih belum mengalami perubahan yang berarti.
"Jadi, seperti yang kami sampaikan bahwa perlu adanya kesiapan industri dan ini membutuhkan pendekatan holistik di lapangan. Dampak pandemi masih dirasakan hingga saat ini, sehingga peranan pemerintah dalam membantu perusahaan angkutan barangpun sangat diperlukan," paparnya.
Adapun tahun ini JAYA masih akan menjalankan strategi berupa optimalisasi unit armada yang ada, efisiensi biaya serta peningkatan mutu pelayanan. Fokus managemen JAYA adalah meningkatkan performa pendapatan, jika tidak ada perubahan dengan tarif maka kemungkinan tidak ada penambahan unit armada untuk tahun ini.
JAYA sendiri telah menambah 15 unit armada truk wing box dan colt diesel double (CDD) box pada. Armada Berjaya juga akan mengepakkan sayap bisnisnya dengan merambah segmen dump truck.
JAYA berencana untuk membeli sebanyak 50 unit dump truck yang harapannya bisa terealisasi secara total pada paruh pertama 2022. Untuk membeli armada baru tersebut, Armada Berjaya sudah menyiapkan dana sebesar Rp 39 miliar dari hasil hajatan rights issue. Pihaknya juga merencanakan untuk melakukan diversifikasi bisnis ke ranah properti namun demikian pihaknya enggan mengelaborasi lebih jauh.
"Salah satu upaya dalam meningkatkan performa pendapatan perusahaan adalah melakukan diversifikasi bisnis properti dengan melihat momentum kenaikan aktivitas ekonomi serta masih tingginya permintaan," ujarnya.
Sementara itu pada 2021,JAYA mencetak kinerja yang positif. Mengutip keterbukaan informasinya, JAYA membukukan pendapatan Rp 72,35 miliar sepanjang tahun 2021 atau tumbuh 10,5% secara tahunan atau year on year (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News