Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Meski harga minyak dan gas bumi masih anjlok, manajemen PT Ratu Prabu Energi Tbk mengklaim tetap mampu mencari kontrak-kontrak baru. Dalam dua bulan pertama 2016, Ratu Prabu telah mengantongi dua kontrak baru di bisnis jasa penunjang minyak dan gas (migas).
Pertama, perusahaan ini mendapat kontrak baru dari Petronas di Ketapang, Kalimantan Barat. Nilai kontrak sebesar Rp 50 miliar untuk penyediaan tenaga kerja alias manpower. Kontrak tersebut berjangka waktu 10 bulan.
Sekretaris Perusahaan PT Ratu Prabu Martini U.D. Suarsa menyatakan, pihaknya mendapatkan kontrak tetapi dengan strategi jangka pendek. Sebab, bisnis migas memang sedang lesu.
"Maksimal jangka waktu kontrak kami 1 tahun," kata Martini kepada KONTAN, Kamis (3/3).
Lalu kontrak kedua, didapat dari klien utamanya yaitu Conoco Philips Inc. Ltd. di Blok Natuna dengan waktu enam bulan untuk sewa rig dengan nilai kontrak ini bernilai US$ 2,3 juta.
Selain itu, Martini mengaku emiten saham dengan kode ARTI ini tengah mengikuti tender di Timur Tengah untuk Iranian Offshore Oil Company (IOOC). Hanya nilai investasi belum bisa dipastikan. Ia berharap jika bisa mengantongi kontrak ini, nilainya terbesar awal tahun ini. "Bisa lebih dari US$ 20 juta," ujar Martini.
Meski perjalanan masih panjang menuju hasil akhir tender, tetapi ARTI optimistis bisa mengantongi kontrak tersebut.
Dengan adanya tambahan kontrak baru, ARTI memproyeksikan pendapatan tahun ini bisa tumbuh 15% dari tahun lalu dengan kontribusi migas sebesar 65% sedangkan sisanya atau 35% lini bisnis properti. Adapun rencana belanja modal tahun ini mencapai Rp 1,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News