kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asdeki perkirakan kerugian akibat banjir bisa ratusan miliar


Rabu, 26 Februari 2020 / 08:03 WIB
Asdeki perkirakan kerugian akibat banjir bisa ratusan miliar
ILUSTRASI. Banjir yang menggenangi jalan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta (18/4). Derasnya hujan serta ditambah air laut yang lebih tinggi daripada dataran pelabuhan membuat air menggenangi jalan saat hujan melanda. Akibat banjir ini di takutkan membasahi barang-b


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banjir yang merendam sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarnya membuat proses kerja perusahaan depo peti kemas terhambat. Asosiasi Depo Kontainer Indonesia (Asdeki) bahkan menaksir kerugian akibat banjir bisa menyentuh ratusan miliar rupiah.

Ketua Umum DPP Asdeki, Muslan menuturkan, hujan deras yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya telah merendam daerah sekitar depo Kawasan Berikat Nusantara (KBN) dan akses menuju ke sana. Akibatnya, aktivitas operasional dari 20%-25% anggota Asdeki Jakarta mengalami kendala.

"Banjir terjadi di hari Senin dan Selasa (24-25 Februari), di KBN Cakung. Genangan air selain yang berada di dalam depo juga di sejumlah jalan menuju depo. Berdampak arus pergerakan container mengalami gangguan distribusi," ungkap Muslan kepada Kontan.co.id, Selasa (25/2).

Baca Juga: Bisa ambil cuti 1 bulan saat banjir, PNS tetap dapat gaji dan tunjangan

Adapun, depo kontainer yang sudah menjadi anggota Asdeki Jakarta berjumlah 34 perusahaan. Secara nasional, ada 107 perusahaan depo kontainer yang menjadi anggota Asdeki yang tersebar di delapan provinsi.

"Akibat banjir yang merendam sejumlah ruas jalan di Jakarta dan sekitarnya ini, usaha sektoral di segala macam bisnis, khususnya yang berkaitan dengan bisnis logistik terhambat," sebut Muslan yang juga menjabat sebagai Ketua DPW Asdeki Jakarta.

Kendati begitu, Muslan mengatakan, pihaknya menjamin kegiatan depo kontainer masih tetap berjalan karena masih ada 75% atau 26 Perusahaan depo kontainer di Jakarta yang tetap melayani kegiatan seperti biasa. "Dan kami menghimbau kepada seluruh anggota untuk tetap melayani pengguna Jasa," imbuhnya.

Menurut Muslan, banjir dua hari yang menggenangi depo mengakibatkan turunnya aktivitas keluar masuk kontainer sebesar 25% dari total kegiatan normal yang rata-rata setiap hari mampu mencapai 34.000 sampai 40.000 TEUs. Muslan menaksir, kerugian materi dari pergerakan tersebut sekitar Rp 12 miliar per hari.

Selain itu, kegiatan perbaikan kontainer juga terhenti. "Karena pekerja repair tidak bisa hadir dan padamnya listrik dari PLN sehingga pekerjaan kontainer tidak dapat dilaksanakan," sebut Muslan.

Secara materi, sambungnya, apabila kerusakan kontainer ringan rata-rata 30% dari jumlah kontainer yang masuk, maka kapasitas pekerjaan repair per hari mencapai 510 box.

"Kerugian dari pekerjaan repair tersebut sebesar kurang lebih Rp 2 miliar, sehingga total kerugian dari dua sektor kegiatan tersebut mencapai Rp 14 miliar per hari atau Rp 28 miliar selama dua hari," terangnya.

Baca Juga: PLN: 1.790 gardu terdampak banjir kembali menyala

Lebih lanjut, Muslan juga mengemukakan kerugian yang bersifat kerusakan lapangan. Ia memperkirakan, lapangan yang terendam banjir untuk depo kontainer seluas 25% dari seluruh luas depo yang dimiliki 34 perusahaan, atau sekitar 34 hektare.

Menurutnya, apabila terjadi kerusakan pada lapangan, biaya perbaikannya mencapai sekitar Rp 750.000 per m2. "Sehingga jumlah perbaikan tersebut kurang lebih mencapai Rp 225 miliar," sebut Muslan.

Dengan potensi kerugian tersebut, imbuhnya, Asdeki berharap pemerintah bisa segera mengambil langkah konkret untuk mencegah terjadinya banjir serupa.

"Dengan melibatkan stakeholder dan asosiasi terkait untuk meminimize permasalahan gangguan distribusi kontainer atau barang," tandas Muslan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×