kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Asia Pacific Fibers Revisi Target Pendapatan 2013


Jumat, 13 Desember 2013 / 07:20 WIB
Asia Pacific Fibers Revisi Target Pendapatan 2013
ILUSTRASI. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) akan menebar dividen kepada pemegang sahamnya.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. PT Asia Pacific Fibers Tbk terpaksa merevisi target pendapatannya. Hingga akhir tahun ini, perusahaan itu hanya berharap bisa meraup pendapatan sekitar US$ 580 juta-US$ 600 juta, lebih rendah dari target sebelumnya sebesar US$ 625 juta.

Sekretaris Perusahaan PT Asia Pacific Fibers Tbk Tunaryo bilang, perusahaan terpaksa memangkas target pendapatan 2013 lantaran harga jual produk poliester turun sebagai imbas permintaan yang anjlok. Padahal, "Harga bahan baku belum turun," ujarnya, Kamis (12/12).

Sebagai gambaran, untuk menghasilkan produk pure terephthalic acid (PTA), perusahaan itu membutuhkan  paraxylene (PX). Hingga September 2013, harga rata-rata paraxylene mencapai US$ 1.561 per ton. Pada periode yang sama 2012, harga rata-ratanya US$ 1.514 per ton.

Sedangkan bahan baku jenis mono ethylene glycol (MEG) hingga September 2013 rata-rata US$ 1.065 per ton, naik ketimbang periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 1.015 per ton. Namun, Tunaryo menyatakan, kuartal IV-2013, harga bahan baku mulai turun. Ia berharap, harga bahan baku akan terus menurun pada tahun 2014.

Lantaran kenaikan harga bahan baku dan permintaan lesu, produksi perusahaan berkode emiten POLY ini ikut melorot. Sepanjang Januari hingga September 2013, produksi poliester POLY hanya 244.543 ton, turun 2,68% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Produksi poliester POLY turun juga disebabkan gangguan pasokan gas akibat kerusakan jaringan pipa gas Sumatra-Jawa milik Perusahaan Gas Negara (PGN) yang berdampak pada penurunan tekanan gas. Perusahaan itu juga mengalami kerusakan finisher yang butuh waktu perbaikan.

Akibatnya, produksi filament yarn POLY selama sembilan bulan pertama tahun ini hanya 106.464 ton, turun 3,39% dari periode yang sama 2012. Penurunan produksi ini juga lantaran gangguan pasokan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Tunaryo memperkirakan, pendapatan POLY tahun 2014 juga tidak akan jauh dari tahun ini, yakni sekitar US$ 580 juta-US$ 600 juta. Meski begitu, Tunaryo menyatakan, POLY tetap mencari cara menggenjot pendapatan. "Kami akan meningkatkan kualitas produk, salah satunya dengan membuat serat filamen otomotif," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×