Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Uji Agung Santosa
PELALAWAN. PT Asian Agri akan meningkatkan produksi benih sawitnya pada tahun ini sebanyak 1 juta kecambah. Jika tahun lalu benih sawit merek Topaz yang diproduksi Asian Agri sebanyak 18,7 juta, tahun ini akan meningkat menjadi 19,7 juta kecambah.
Asril, Juru bicara PT Inti Indosawit Subur, anak usaha Asian Agri yang mengelola kebun sawit di Pekanbaru mengatakan, peningkatan produksi didapat kenaikan kapasitas produksi 1 juta kecambah tahun ini. "Kita jual Rp 9.100 per kecambah," katanya kepada KONTAN.
Produksi benih sawit Asian Agri terus naik. Jika pada 2009 produksi 6,41 juta naik menjadi 14,26 juta kecambah pada 2010. Sedangkan pada 2011 produksi benih sawit Topaz 15,19 juta kecambah.
Asril berharap Topaz bisa bersaing merek lain seperti Marihat dan Lonsum. Apalagi, menurut Asril, Topaz merupakan bibit unggul dengan produktivitas tinggi rata-rata 32 ton per ha. Masa panen buah juga lebih cepat, rata-rata 15-18 ton per ha tandan buah segar (TBS) pada tahun pertama, 19-25 ton TBS pada tahun kedua dan 26-30 ton per hektare pada tahun ketiga. Setelah itu pada tahun keempat hingga ke-15 berproduksi sawit hingga 31-35 ton per ha.
Pasar bibit sawit Topaz adalah petani sawit rakyat dan petani plasma Asian Agri. Menurut Asril pihaknya berusaha menjual banyak bibit sawit Topaz ke petani rakyat karena saat ini banyak keluhan maraknya bibit sawit palsu.
Bibit palsu ini memiliki produktivitas rendah 16 ton-17 ton per ha sehingga merugikan petani rakyat. "Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah sehingga tidak terjebak dengan bibit palsu," kata Asril.
Selain Asian Agri, produsen bibit sawit lokal adalah PPKS Medan, Socfindo, London Sumatera, Bina sawit Makmur (Sampoerna Agro) dan Dami Mas, Tania Selatan (Wilmar International), Bakti Tani Nusantara, Sarana Inti Pratama (Salim Grup) dan Sasaran Eksan Mekarsari.
Dirjen Perkebunan Kementrian Pertanian, Gamal Nasir memperkirakan kebutuhan benih sawit tahun ini mencapai 230 juta kecambah. Dari jumlah itu sekitar 220 juta kecambah berasal dari dalam negeri. Sisanya diimpor dari Costa Rica, Thailand, dan Papua Nugini.
Berdasarkan kesepakatan sembilan produsen benih sawit skala besar dan Kemtan, tahun ini mereka akan memproduksi benih sawit 175 juta ton kecambah. Sementara sisanya sebesar 45 juta ton kecambah dihasilkan dari produsen benih skala kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News