Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Asian Agri Group melalui anak usahanya PT Inti Indosawit Subur berusaha meningkatkan produktivitas benih sawit. Perusahaan yang memproduksi benih sawit dengan merek Topaz ini tengah melakukan riset untuk menghasilkan bibit sawit hingga mencapai 10 ton. Sejauh ini, bibit sawit yang sudah dijual ke pasar sudah mampu menghasilkan antara 7,5 ton hingga 8 ton per ha per tahun.
Direktur Asian Agri, Freddy Wijaya mengatakan, dalam skala percobaan potensi 10 ton itu memungkinkan. Jumlah produksi saat ini sudah lebih tinggi dari potensi produksi bibit tahap pertama yang dihasilkan, yakni sebesar 5,5 ton hingga 6 ton per ha. Dengan penambahan produksi sawit ini, maka Asian Agri memilih fokus meningkatkan produksi ketimbang menambah luas lahan perkebunan sawit.
Saat ini, luas lahan kebun inti kelapa sawit milik Asian Agri sebesar 100.000 ha. Kemudian seluas 60.000 ha milik petani plasma mitra Asia Agri dan sekitar 24.000 ha milik petani swadaya yang bermitra dengan Asian Agri. "Kami targetkan luas lahan kelapa sawit milik mitra swadaya kami mencapai 60.000 ton pada tahun 2020," ujar Freddy, Rabu (21/12)..
Namun sepanjang tahun ini Freddy mengaku penjualan bibit sawit Asian Agri mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Meski dia enggan menyebutkan jumlah penurunan penjualan, tapi berdasarkan catatan KONTAN, pada tahun 2015 Asian Agri memproduksi 17,5 juta kecambah dan menargetkan produksi sawit pada tahun ini mencapai 20 juta kecambah. "Penurunan cukup signifikan karena penurunan produksi," kata dia.
Pangsa pasar Crude Palm Oil (CPO) Asian Agri sebesar 70% hingga 80% di ekspor ke India, China, dan negara Timur Tengah. Sementara sekitar 10%-15% dari total ekspor masuk ke pasar Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News