kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ASITA: Indonesia kekurangan pemandu wisata


Jumat, 09 September 2016 / 14:06 WIB
ASITA: Indonesia kekurangan pemandu wisata


Reporter: Dian Sari Pertiwi | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Sebagai negara kepulauan dan memiliki keindahan alam, Indonesia masih tertinggal dari Malaysia dan Thailand dalam mendatangkan turis. Indonesia tahun lalu mendatangkan turis 10,4 juta orang, sedangkan Malaysia 24 juta dan Thailand mencapai 28 juta orang.

Beberapa waktu lalu pemerintah menetapkan 10 destinasi prioritas. Harapannya, Indonesia bisa menarik lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung. Namun, rencana itu tak dibarengi dengan perencanaan dalam penyediaan tenaga guide atau pemandu wisata. Terlebih dengan kemampuan bahasa asing yang mumpuni.

Asnawi Bahar, Ketua Association of The Indonesia Tour & Travel Agencies (ASITA) menyebut kekurangan guide menjadi satu masalah setiap ada pembukaan destinasi-destinasi baru. “Laju industri pariwisata ini juga harus dibarengi dengan mempercepat laju SDM khususnya guide,” ujar Asnawi, Kamis (8/9).

Asnawi menyebut, beberapa pelaku di industri ini juga keteteran dengan jumlah kunjungan wisman yang melonjak. Data dari ASITA menunjukan, saat ini jumlah pemandu wisata resmi yang tersedia hanya 1.500 orang, sedangkan wisman yang masuk mencapai 2 juta orang.

Terlebih, pemerintah tengah menargetkan kunjungan wisman asal China, yang notabene masih lebih banyak menggunakan bahasa Mandarin ketimbang bahasa Inggris. Tak heran, jika kemudian bermunculan pemandu wisata ilegal yang tidak memiliki legalitas beroperasi di Indonesia. Beberapa di antaranya datang dari negara asal wisman tersebut.

Ke depan, para pelaku industri berharap bisa mencetak sendiri pemandu wisata dan bisa mempercepat proses pertumbuhan jumlahnya agar bisa mengejar ketertinggalan. “Selain itu, kita juga berharap bisa terlibat dalam proses sertifikasi guide, karena kami bertindak sebagai user juga agar kualitas guide sesuai dengan kebutuhan di pasar,” imbuh Asnawi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×