kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.206   64,80   0,91%
  • KOMPAS100 1.107   11,94   1,09%
  • LQ45 879   12,35   1,43%
  • ISSI 221   0,71   0,32%
  • IDX30 449   6,58   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,75   1,08%
  • IDX80 127   1,49   1,19%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Asosiasi Migas Rancang Dokumen Kajian Bahas Isu Investasi dan CCS/CCUS


Kamis, 20 Juli 2023 / 16:59 WIB
Asosiasi Migas Rancang Dokumen Kajian Bahas Isu Investasi dan CCS/CCUS
Konferensi Pers Konvensi dan Pameran IPA ke-47 tahun 2023 (47th IPA Convex 2023).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesian Petroleum Association (IPA) kembali menggelar Konvensi dan Pameran IPA ke-47 tahun 2023 (47th IPA Convex 2023). IPA  Convex  2023 akan menyiapkan dokumen kajian (White Paper) yang berisi usulan dari para pelaku industri migas terkait investasi dan usaha penurunan emisi karbon.

Direktur Eksekutif Indonesian Petroleum Association (IPA), Marjolijn Wajong menjelaskan, dokumen white paper bertumpu pada dua isu yakni investasi dan teknologi CCS/CCUS.

“Investasi ini harus naik karena sekarang kita mengimpor (minyak), jika tambah lagi akan memberatkan negara, jadi kita harus menambah produksi migas,” jelasnya dalam konferensi pers IPA Convex 2023 di Jakarta, Kamis (20/7).

Isu kedua yang akan dibahas di dalam dokumen kajian ini mengenai transisi energi khususnya penerapan teknologi CCS/CCUS.

Marjolin menjelaskan, pemerintah telah merilis Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon, serta Penangkapan, Pemanfaatan dan Penyimpanan Karbon pada Kegiatan Usaha Hulu Migas.

Namun, menurutnya peraturan itu belum cukup memenuhi kebutuhan penerapan teknologi CCS/CCUS di lapangan karena hanya mengatur untuk wilayah kerja migas saja.

Baca Juga: Strategi SKK Migas Hadapi Kelangkaan Rig Untuk Pengeboran Hulu Migas

“Nantinya di dalam dokumen white paper, kami ingin menambahkan penerapan CCS/CCUS  bukan hanya di dalam (hulu migas) saja tetapi juga bisa dari luar sektor migas,” jelasnya.

Dia melihat, pelaksanaan CCS/CCUS tidak mudah karena pelaku usaha melihatnya sebagai beban tambahan dalam berbisnis.

Di dalam dokumen white paper, IPA ingin menjabarkan bahwa CCS/CCUS merupakan satu  potensi bisnis baru karena Indonesia memiliki banyak reservoar yang bisa digunakan sebagai tempat penyimpanan karbon.

Tidak hanya itu, dokumen ini juga akan memuat strategi insentif fiskal yang diharapkan pelaku usaha agar CCS/CCUS bisa lebih menarik.

Marjolin berharap white paper juga bisa menjadi bahan pemikiran bagi semua pihak yang terlibat dalam pembuatan Revisi Undang-Undang Migas (RUU Migas) karena ada beberapa kebutuhan yang berubah di masa kini, terutama transisi energi.

Ketua Panitia Convex IPA 2022, Krishna Ismaputra menambahkan, pembuatan white paper dimulai dengan melakukan survey kepada semua pemangku kepentingan. Upaya ini bertujuan untuk menyamakan persepsi.

Baca Juga: Kelangkaan dan Mahalnya Rig Hambat Aktivitas Pengeboran di Hulu Migas

Setelah survey, pihaknya mengevaluasi apa saja masukan dan tantangan yang menghambat investasi hulu migas di Indonesia.

“Setelah sepakat semua kita lakukan focus group discussion (FGD), kita undang semua pemangku kepentingan, maka kelanjutannya ialah mencari solusi, setelah di-list solusinya kita FDG-kan lagi,” ujarnya.

Setelah proses diskusi selesai, seluruh masukan yang dibahas di dalam FGD akan dirumuskan di dalam white paper.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×