Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Industri ban dalam negeri masih belum pulih seutuhnya. Penyebabnya, tak lain karena keberadaan impor ban dan kondisi Timur Tengah yang masih belum kondusif. Meski begitu, Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) melihat, permintaan konsumen tetap ada.
Ketua Umum APBI Aziz Pane memprediksi, puncak penjualan ban asal Indonesia akan membaik pada kuartal II hingga kuartal III mendatang. "Paling tidak, setelah Lebaran," katanya, Senin (14/3).
Aziz mengaku, beberapa produsen ban memang mencatat perbaikan penjualan. Tapi, catatannya bukan tumbuh, hanya lebih baik. Apalagi, lanjutnya, penjualan ban tahun lalu memang anjlok.
Seperti diketahui, sepanjang 2015, penjualan ban di pasar domestik turun 20%-27%, sementara pasar ekspor jeblok hingga 30%. Tahun ini, Aziz bilang, penjualan ban Indonesia masih tetap lesu. "Namun ada potensi, terutama kalau pemerintah konsekuen terhadap impor ban yang standarnya mesti sesuai dengan SNI, dan kondisi Timur Tengah membaik," ujarnya.
Secara keseluruhan, Aziz meyakini, pertumbuhan penjualan ban Indonesia akan naik berkisar 2%-3% sampai akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News