Reporter: Annisa Maulida | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia Jakfar Sodikin menyatakan, sampai saat ini kurang lebih ada 850.000 ton garam lokal yang dihasilkan oleh petani dan separuhnya sudah diserap industri.
“Rata-rata biasanya hampir separuhnya. Di kisaran 850.000-400.000 ton,” kata Jakfar Jumat (14/9).
Catatan saja, sebelumnya Kementerian Perindustrian menyatakan, untuk memenuhi kebutuhan garam industri, selain dari impor juga akan dipenuhi dari garam produksi petani lokal.
Sementara itu, Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) menyatakan realisasi impor garam industri sampai September 2018 sudah sekitar 80% dari kuota.
Tahun ini Kementerian Perindustrian menetapkan kuota impor garam industri sebesar 3,7 juta ton.
“Saya tidak tahu persis mengenai jumlah pastinya,” ujar Ketua Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia Tony Tanduk kepada Kontan.co.id, Jumat (14/9).
Selain impor garam industri, garam petani lokal juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri yang membutuhkan garam sebagai bahan campuran untuk produksinya.
Tony menjelaskan, pihaknya belum memiliki informasi lengkap mengenai garam lokal yang sudah diserap oleh industri sampai September ini. Diharapkan produksi garam lokal bisa mencapai 800.000-900.000 ton.
“Sedang di monitor, biasanya kami monitor sampai sekitar akhir Oktober dan baru bisa kita laporkan. Karena kita lihat dari penyerapan garam lokalnya,” lanjut Tony.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News