kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Asosiasi Taksi Online Tolak Potongan Komisi Jadi 10%, Ini Alasannya


Minggu, 18 Mei 2025 / 19:21 WIB
Asosiasi Taksi Online Tolak Potongan Komisi Jadi 10%, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Ratusan mobil dari massa yang mengatasnamakan Driver Online Indonesia (Drone) diparkir di depan kantor Gojek di Blok M, Jakarta Selatan, Senin (12/9/2022). Dalam salah satu tuntutannya, mereka meminta penyesuaian tarif taksi online imbas kenaikan harga BBM. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (ORASKI) menolak wacana penurunan potongan komisi dari 20% menjadi 10% bagi pengemudi transportasi online.

Ketua Umum ORASKI Fahmi Maharaja menilai, kebijakan tersebut tidak akan memberikan manfaat nyata bagi para pengemudi.

Baca Juga: Dirver Ojol dan Taksi Online Siap Gelar Unjuk Rasa 20 Mei 2025, Ini 3 Tuntutannya

“Berkurangnya potongan aplikasi tidak serta-merta membawa maslahat bagi driver online. Dampaknya justru bisa memicu kenaikan tarif ke konsumen. Jika tarif terlalu tinggi, pengguna akan berpindah ke layanan lain, dan akhirnya pendapatan pengemudi malah turun,” kata Fahmi dalam keterangannya, Minggu (18/5).

Fahmi menilai wacana ini justru dapat menjadi preseden buruk bagi ekosistem transportasi online yang selama ini telah terbentuk dan mampu bertahan tanpa subsidi di tengah gejolak ekonomi global.

Menurutnya, pemerintah seharusnya fokus pada upaya yang lebih substansial untuk meningkatkan kesejahteraan pengemudi.

Salah satunya dengan memberikan insentif atau subsidi sebagaimana yang diterima oleh moda transportasi konvensional.

“Pemerintah semestinya memberikan subsidi dan perlindungan terhadap kepentingan bisnis transportasi online. Misalnya, dengan penghapusan PPN dan PPh saat pembelian unit kendaraan, potongan pajak untuk pembelian suku cadang, serta bantuan pelatihan bagi driver,” tambahnya.

Baca Juga: Driver Ojol Siap Offbid Massal dan Gelar Demo Besar 20 Mei 2025 di Jakarta

Wacana penurunan komisi ini sebelumnya disampaikan oleh Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, Adian Napitupulu.

Ia menyatakan bahwa BAM tengah fokus meningkatkan pendapatan pengemudi sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan mereka.

Politikus PDIP tersebut juga mengatakan bahwa pihaknya akan membawa wacana ini ke komisi-komisi terkait di DPR untuk dibahas bersama Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Komunikasi dan Digital.

Selanjutnya: Kian Membebani Petani, Apkasindo Keberatan Kenaikan Pungutan Ekspor CPO

Menarik Dibaca: Gaet 8.000 Pelari, BFI RUN 2025 Menularkan Energi Positif Menuju Gaya Hidup Sehat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×