kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Asosiasi Taksi Online Tolak Potongan Komisi Jadi 10%, Ini Alasannya


Minggu, 18 Mei 2025 / 19:21 WIB
Asosiasi Taksi Online Tolak Potongan Komisi Jadi 10%, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Ratusan mobil dari massa yang mengatasnamakan Driver Online Indonesia (Drone) diparkir di depan kantor Gojek di Blok M, Jakarta Selatan, Senin (12/9/2022). Dalam salah satu tuntutannya, mereka meminta penyesuaian tarif taksi online imbas kenaikan harga BBM. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (ORASKI) menolak wacana penurunan potongan komisi dari 20% menjadi 10% bagi pengemudi transportasi online.

Ketua Umum ORASKI Fahmi Maharaja menilai, kebijakan tersebut tidak akan memberikan manfaat nyata bagi para pengemudi.

Baca Juga: Dirver Ojol dan Taksi Online Siap Gelar Unjuk Rasa 20 Mei 2025, Ini 3 Tuntutannya

“Berkurangnya potongan aplikasi tidak serta-merta membawa maslahat bagi driver online. Dampaknya justru bisa memicu kenaikan tarif ke konsumen. Jika tarif terlalu tinggi, pengguna akan berpindah ke layanan lain, dan akhirnya pendapatan pengemudi malah turun,” kata Fahmi dalam keterangannya, Minggu (18/5).

Fahmi menilai wacana ini justru dapat menjadi preseden buruk bagi ekosistem transportasi online yang selama ini telah terbentuk dan mampu bertahan tanpa subsidi di tengah gejolak ekonomi global.

Menurutnya, pemerintah seharusnya fokus pada upaya yang lebih substansial untuk meningkatkan kesejahteraan pengemudi.

Salah satunya dengan memberikan insentif atau subsidi sebagaimana yang diterima oleh moda transportasi konvensional.

“Pemerintah semestinya memberikan subsidi dan perlindungan terhadap kepentingan bisnis transportasi online. Misalnya, dengan penghapusan PPN dan PPh saat pembelian unit kendaraan, potongan pajak untuk pembelian suku cadang, serta bantuan pelatihan bagi driver,” tambahnya.

Baca Juga: Driver Ojol Siap Offbid Massal dan Gelar Demo Besar 20 Mei 2025 di Jakarta

Wacana penurunan komisi ini sebelumnya disampaikan oleh Wakil Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI, Adian Napitupulu.

Ia menyatakan bahwa BAM tengah fokus meningkatkan pendapatan pengemudi sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan mereka.

Politikus PDIP tersebut juga mengatakan bahwa pihaknya akan membawa wacana ini ke komisi-komisi terkait di DPR untuk dibahas bersama Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Komunikasi dan Digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×