kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Driver Ojol Siap Offbid Massal dan Gelar Demo Besar 20 Mei 2025 di Jakarta


Jumat, 16 Mei 2025 / 09:44 WIB
Driver Ojol Siap Offbid Massal dan Gelar Demo Besar 20 Mei 2025 di Jakarta
ILUSTRASI. Asosiasi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Garda Indonesia akan menggelar unjuk rasa pada Selasa (20/5/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/YU


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Garda Indonesia akan menggelar unjuk rasa pada Selasa (20/5/2025).

Aksi ini merupakan respons kekecewaan pengemudi ojol terhadap aplikator yang dianggap melanggar regulasi dan merugikan mereka.

Ketua Umum Garda Indonesia Raden Igun Wicaksono berharap pemerintah tidak berdiam diri atas kekecewaan para pengemudi online roda dua dan roda empat.

"(Pemerintah) selama ini mendiamkan pelanggaran regulasi yang dilakukan oleh aplikator-aplikator pelanggar regulasi,” ujar Igun dalam keterangannya pada Kamis (15/5/2025).

Pelanggaran yang dimaksud Igun merujuk pada Keputusan Menteri Perhubungan (Kepermenhub) KP 1001 tahun 2022, yang mengatur pedoman perhitungan biaya jasa ojol oleh aplikator.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Sebut Peserta dari Ojek Online Baru Mencapai 2 Juta Orang

Dalam regulasi tersebut, aplikator hanya diperbolehkan menetapkan biaya sewa aplikasi kepada pengemudi maksimal 15 persen, dengan tambahan 5 persen untuk biaya kesejahteraan mitra pengemudi.

Namun, banyak aplikator yang melanggar ketentuan ini dengan menaikkan biaya sewa aplikasi.

Igun menegaskan, para pengemudi ojol maupun taksi online akan mengambil tindakan tegas terhadap aplikator jika pemerintah tidak bertindak.

Ia menyebutkan, protes yang disampaikan oleh pengemudi sering kali tidak didengar oleh aplikator.

Baca Juga: Menaker Beberkan Perkembangan Terbaru Soal THR untuk Ojek Online

“Tidak ada ampun bagi aplikator-aplikator pelanggar aplikasi, karena selama ini sejak 2022, pengemudi online gabungan roda dua dan roda empat sudah sangat bersabar, namun diremehkan oleh aplikator-aplikator pelanggar regulasi,” jelas Igun.

Aksi protes ini direncanakan akan dipusatkan di tiga lokasi di Jakarta, yaitu di Istana Merdeka, Gedung Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR/MPR RI.

Igun menyampaikan, aksi ini akan dihadiri oleh pengemudi ojol dari berbagai provinsi di Pulau Jawa, termasuk Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, serta sejumlah kota di Jawa Barat seperti Cirebon, Bandung, dan Karawang, dengan jumlah peserta diperkirakan mencapai ribuan.

Ratusan pengemudi ojol dan taksi online dari Sumatera, seperti Palembang dan Lampung, juga akan bergabung.

Igun meminta maaf kepada masyarakat Jabodetabek yang mungkin akan terdampak akibat aksi protes ini.

“Maka akan sangat besar kemungkinan sebagian Jakarta akan lumpuh karena kemacetan panjang, sehingga kami mohon maaf dari jauh hari apabila ada masyarakat terjebak kemacetan dan terganggunya kegiatan masyarakat,” ungkapnya.

Baca Juga: Driver Ojol Demo Grab Hemat, Desak Pemerintah Bertindak

Di hari yang sama, pengemudi ojol dan taksi daring juga berencana melakukan offbid massal, di mana pengguna tidak akan dapat menggunakan layanan dari aplikasi ojol manapun.

“Pada 20 Mei 2025 kami perkirakan pemesanan apapun melalui aplikasi akan lumpuh sebagian ataupun total,” kata Igun.

Mewakili pengemudi ojol, Igun berharap masyarakat dapat memahami aksi ini sebagai bentuk protes terhadap aplikator yang telah meremehkan mereka.

“Maka masyarakat Jakarta dan Indonesia agar memaklumi aksi offbid ini sebagai pembelajaran kami kepada pihak aplikator-aplikator pelanggar regulasi,” ucap dia.

Selanjutnya: Perkasa, Rupiah Menguat ke Rp 16.447 Per Dolar AS Hari Ini 16 Mei 2025

Menarik Dibaca: IHSG Lanjut Menguat 0,5%, Harus Menguji Batas Kuat 7.100

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×