kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Aspidi minta kuota daging impor menjadi 98.000 ton


Minggu, 03 April 2011 / 13:24 WIB
Aspidi minta kuota daging impor menjadi 98.000 ton
ILUSTRASI. Petugas medis. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.


Reporter: Herlina KD |

JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) meminta pemerintah menambah alokasi kuota impor daging. Serbab, menurut hitungan mereka, permintaan daging itu di dalam negeri naik dan belum bisa dipenuhi produksi lokal.

Ketua Aspidi Thomas Sembiring menghitung, kebutuhan daging impor mencapai 98.000 ton. Sementara, izin impor daging tahun ini hanya 50.000 ton saja. Sampai 31 Maret 2011, anggota Aspidi sudah merealisasikan jatah impor tersebut sebanyak 28.000 ton. "Realisasi impor itu sudah melebihi kuota impor semester satu," kata Thomas Jumat (1/4).

Thomas menjelaskan, kuota impor daging semester I-2011 hanya 25.000 ton. Sisa kuota impor itu baru bisa direalisasikan pada semester II-2011. "Kami masih kurang, karena kebutuhan sampai semester satu mencapai 40.000 ton," kata Herman.

Thomas khawatir, jika pasokan daging terganggu, maka harga daging di dalam negeri naik. Menurut dia, kebutuhan daging impor tahun ini mencapai 12.500 ton - 13.000 ton per bulan. Jumlah itu meningkat ketimbang tahun 2010 lalu yang hanya 10.000 ton.

Daging impor itu beredar di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Distribusi daging impor itu, 50% untuk industri pengolahan, 30% untuk hotel dan restoran. Sisanya untuk pasar modern dan tradisional. "Termasuk juga untuk kebutuhan konsumsi daging wisatawan asing dan ekspatriat yang ada di Indonesia," jelas Thomas.

Rupanya keinginan Aspidi tidak akan terpenuhi. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Probowo Respatiyo Caturroso menegaskan, ketetapan kuota impor itu sudah final dan masuk cetak biru program Kementrian Pertanian.

Menurut dia, kebutuhan daging impor tahun ini hanya mencapai 67.000 ton. Izin impor yang sudah dikeluarkan baru 50.000 ton. "Masih ada cadangan daging impor 17.000 ton yang bisa diimpor untuk antisipasi hari besar," kata Probowo.

Pekan lalu, Badan Karantina Kementan juga menolak masuknya 51 kontainer daging impor. Alasannya, impor daging tersebut melanggar ketentuan impor daging.

Dalam rangka penertiban proses importasi daging, Aspidi mengusulkan pembentukan tim gabungan yang mewakili unsur pemerintah, importir, industri pengolahan serta asosiasi sapi lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×