Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Produsen granit Indogress dan Decogress, PT Asri Pancawarna, berharap mendapat berkah dari proyek infrastruktur pemerintah. Perusahaan ini optimistis mendulang pertumbuhan bisnis 30%-40% pada tahun 2016.
Menurut Hendrata Atmoko, Wakil Presiden Direktur Asri Pancawarna, keberadaan proyek infrastruktur bisa menjadi salah satu penopang bisnis granit bisa menggeliat. Apalagi bisnis properti, terutama dari sektor swasta masih belum berjalan kencang.
Ia optimistis, tender pengadaan bahan baku granit pemerintah bisa mulai berdatangan di kuartal kedua tahun ini. Sampai dengan kuartal I-2016, penjualan granit dari Asri Pancawarna masih stagnan. "Mungkin karena tender pengadaannya belum berjalan, pada kuartal kedua mudah-mudahan bisa naik," kata Hendrata kepada KONTAN, Selasa (12/4).
Produsen granit ini memang berencana mengambil peluang dari beberapa proyek renovasi bandar udara (bandara). Seperti Bandara Kertajati Jawa Barat, proyek perluasan Bandara Achamd Yani di Semarang, renovasi Bandara Adisucipto Yogyakarta, serta Bandara Tunggul Wulung di Cilacap. "Di proyek Bandara Kertajati kami sudah proses pengajuan spesifikasi kepada konsultan perencanaan Bandara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat," kata Hendrata.
Sedangkan di proyek yang lain, Asri Pancawarna masih menunggu tender pengadaan granit. Ia menjelaskan pengadaan lantai granit biasanya lebih lama daripada proses pengadaan kebutuhan yang lain. Maklum granit lantai termasuk tahapan akhir (finishing) sehingga pengadaan juga belakangan.
Sebagai informasi, kebutuhan granit di Bandara Kertajati mencapai 60.000 meter persegi (m²)-70.000 m². Dengan asumsi harga termurah granit Decogress Rp 155.000 per m², per meter persegi, nilai kebutuhan granit di proyek Bandara Kertajati mencapai Rp 9,3 miliar sampai Rp 10,8 miliar.
Supaya proyek ini bisa diraih pebisnis lokal, Hendrata yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Green Council Indonesia berharap pemerintah memakai produk lokal di proyek infrastruktur serta memilih produk granit yang sudah bersertifikasi hijau pemerintah. Soalnya, sekitar 30%-40% granit di pasar domestik merupakan produk impor, terutama dari China.
Meski berharap ada pertumbuhan bisnis, Asri Pancawarna di tahun ini belum ada rencana menambah kapasitas produksi granit. Tapi ada upaya dari manajemen perusahaan untuk mengganti mesin produksi yang mulai tua. "Produksi kami saat ini satu line. Satu mesin sudah overhaul. Kami akan ganti dalam waktu dekat," tandasnya.
Untuk sementara, Hendra belum bersedia menyebut biaya perbaikan mesin termasuk belanja modal perusahaan pada tahun ini. Yang jelas, sepanjang tahun lalu, Asri Pancawarna sudah menjual granit sebanyak 6 juta m².
Sedangkan kapasitas satu lini produksi pabrik di Dawuan, Cikampek Jawa Barat mencapai 350.000 m² per bulan. Bila dua lini produksi di pabrik itu berjalan bisa mencapai 700.000 m² per bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News