Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) tetap optimis kinerjanya akan terus bertumbuh hingga akhir tahun 2018 ini. Perseroan mengedepankan peningkatan kualitas jaringan diler dan tetap berfokus pada efisiensi di segala ini.
Hamdhani Dzulkarnaen Salim, Presiden Direktur PT AUTO mengatakan di segmen perdagangan, perusahaan terus memaintence kesiapan distributor yang dimiliki. "Kami juga bakal meningkatkan kualitas jaringan distribusi yang ada," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (15/10).
Peningkatan kualitas tersebut dilakukan dengan merapikan gerai yang AUTO punya. Sebelumnya bisnis ritel perseroan yakni gerai Shop & Drive beberapa ditutup, meski demikian penutupan beberapa gerai ibarengi dengan penambahan gerai baru yang dinilai mampu mengerek segmen ritel perseroan.
Setidaknya ada sekitar 11 gerai baru yang telah dibuka guna menggenapi 370 unit gerai hingga akhir tahun nanti. Terkait kontribusi, penjualan ritel di gerai tersebut berada dikisaran 13% dari total pendapatan segmen perdagangan AUTO. Jika menilik laporan keuangan semester I-2018, pendapatan AUTO di segmen perdagangan mencapai Rp 3,4 triliun, artinya kontribusi Shop & Drive berkisar di Rp 442 miliar.
Mengenai proyeksi di tahun depan, Hamdhani belum bisa berkomentar. Sebab perusahaan fokus pada pengembangan bisnis yang tengah dijalani saat ini. Seperti ekspor, perseroan tengah mengusahakan agar segmen tersebut dapat terangkat.
"Kami tentu bakal optimalkan penjualan ekspor," sebut Hamdhani. Capaian semester-I tahun ini untuk ekspor belum terlalu menggembirakan, tercatat turun sebesar 2,6% year on year menjadi Rp 575 miliar di semester I 2018.
Manajemen mengatakan, ekspor turun lantaran pabrik AUTO memenuhi permintaan dari pasar lokal. Meski di pertengahan tahun belum memperlihatkan kenaikan ekspor, perseroan masih optimis memasang target pertumbuhan di segmen tersebut sebesar 8%-10%. Dimana selama ini AUTO mengekspor ke negara-negara existing market di regional Asia, seperti area Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Sementara itu dari segmen Original Equipment Manufacturer (OEM), AUTO bakal memaksimalkan lini bisnis manufakturnya yang mendominasi pendapatan perseroan saat ini. Dari segi volume permintaan, menurut Hamdhani sampai saat ini kategori OEM kendaraan roda empat alias mobil belum mengalami pertumbuhan yang signifikan, tidak seperti OEM sepeda motor.
"Kalau OEM roda empat kurang lebih stagnan, namun untuk oem roda dua ada kenaikan kurang lebih 5%," ujarnya. Jika melihat laporan keuangan semester I 2018, pendapatan bersih perseroan yang meningkat 14,6% year on year (yoy) menjadi Rp 7,42 triliun itu 54% nya disumbang oleh segmen manufaktur.
Penjualan komponen roda empat menyumbang 53% atau Rp 2,12 triliun dari total pendapatan manufaktur yang Rp 4,01 triliun. Sedangkan komponen roda dua kontribusinya sekitar 39% atau Rp 1,56 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News