kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Astratel targetkan trafik jalan tol naik 15%


Selasa, 07 Maret 2017 / 12:24 WIB
Astratel targetkan trafik jalan tol naik 15%


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Astratel Nusantara alias Astratel ingin bisnis jalan tol tahun ini bisa mendatangkan pendapatan berulang alias recurring income lebih gemuk. Bagian dari Grup Astra tersebut berharap jumlah kendaraan melintas alias traffic di jalan tol yang mereka kelola, meningkat 5%-15%.

Jumlah traffic kendaraan yang melintasi jalan tol Astratel tahun 2016 mencapai 59 juta. Dengan begitu, target minimal jumlah traffic kendaraan sepanjang tahun ini sebanyak 61,95 juta kendaraan.

Astratel yakin, target pertumbuhan traffic realistis. Mengingat, perusahaan itu menjadwal operasional ruas tol Jombang-Mojokerto seksi II pada Mei atau Juni tahun ini. "Sehingga untuk seksi I hingga III ruas Jombang-Mojokerto dapat beroperasi sebelum Lebaran," ujar Direktur PT Astratel Nusantara Wiwiek Santoso kepada KONTAN, Jakarta, Senin (6/3).

Ruas jalan tol Jombang-Mojokerto seksi II sepanjang 19,9 kilometer (km). Ruas jalan tol itu bagian dari ruas Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 km yang terdiri dari empat seksi. Anak usaha Astratel yakni PT Marga Harjaya Infrastruktur yang mengoperasikannya.

Sejauh ini, baru ruas jalan tol Jombang-Mojokerto seksi I dan seksi III yang beroperasi. Sepanjang tahun lalu, jumlah kendaraan yang melintasi kedua ruas jalan tol mencapai 705.618 kendaraan atau naik 47,72% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Seksi I ruas jalan tol Jombang-Mojokerto menghubungkan Jombang Barat dengan Jombang Utara. Ruas jalan tol sepanjang 14,7 km itu, beroperasi 13 Oktober 2014.

Kalau panjang seksi III ruas jalan tol Jombang-Mojokerto 5 km. Sejak beroperasi 1 Desember 2016, sebanyak 888 kendaraan tercatat melintas per hari di atasnya.

Satu ruas jalan tol lagi yakni seksi IV. Astratel menargetkan bagian terakhir ruas Jombang-Mojokerto itu juga bisa beroperasi tahun ini juga. Kalau rencana pengoperasian tol berjalan mulus, mereka menghitung traffic kendaraan di jalan tol Jombang-Mojokerto tahun ini, bisa mencapai 17.000 kendaraan per hari.

Tak bisa agresif

Perlu diketahui, Astratel menjalankan tiga bisnis utama. Selain jalan tol, ada bisnis pelabuhan dan air. Dari bisnis jalan tol saja, tahun ini mereka membidik pertumbuhan pendapatan 3%. Catatan pendapatan bisnis tol tahun lalu sebesar Rp 800 miliar.

Astratel belum bisa menargetkan pertumbuhan pendapatan lebih tinggi karena sejatinya bukan cuma jalan tol Jombang-Mojokerto yang belum beroperasi penuh. Proyek tol lain juga ada yang baru beroperasi sebagian. Sejauh ini mereka punya enam proyek tol. (lihat infografis)

Sebut saja ruas jalan tol Semarang-Solo yang terdiri dari lima seksi. Seksi I dan II sudah beroperasi sedangkan seksi III akan beroperasi tahun ini. Sementara seksi IV dan V masih dalam proses konstruksi dan pembebasan lahan.

Jalan tol Kunciran-Serpong juga masih dalam proses pembebasan lahan. Jika pembebasan lahan berjalan lancar, Astratel akan masuk tahap konstruksi proyek pada pertengahan tahun 2017.

Lantas, proyek jalan tol Serpong Balaraja terdiri dari dua seksi. Seksi I akan segera masuk tahap konstruksi dengan target selesai pembangunan tahun 2018. Sementara target selesai pembangunan seksi II tahun 2020.

Selain proyek jalan tol belum beroperasi penuh, jalan tol yang sudah beroperasi Tangerang-Merak kinerjanya juga landai. Jalan tol itu beroperasi di bawah anak usaha PT Marga Mandala Sakti.

Hingga akhir tahun 2017 jumlah tol Astratel tak akan bertambah. "Tahun ini, kami belum berencana melakukan penambahan ruas jalan tol," tandas Wiwiek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×