kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) fokus optimalkan bisnis pelabuhan batubara


Senin, 23 Maret 2020 / 20:04 WIB
Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) fokus optimalkan bisnis pelabuhan batubara
ILUSTRASI. Suasana kantor PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk di Jakarta. KONTAN/Baihaki/31/10/2019


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) berfokus merampungkan proyek pelabuhan khusus batubara demi menjaga target pertumbuhan pendapatan hingga 15% di tahun ini.

Sekretaris Perusahaan BIPI Kurniawati Budiman ketika dihubungi Kontan.co.id bilang ditengah merebaknya virus corona, BIPI terus mengupayakan agar proyek dapat tetap berlangsung.

Baca Juga: Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) incar pendapatan tumbuh hingga 15% di 2020

Adapun, proyek yang terletak di Kabupaten Banyu Asin, Sumatera Selatan ini tengah dalam tahapan finalisasi. Proyek ini diharapkan rampung pada pertengahan tahun ini. "Proyek optimalisasi pelabuhan batubara masih berlangsung," kata Kurniawati, Senin (23/3).

Kurniawati melanjutkan, untuk volume penanangan batubara hingga kuartal pertama 2020 masih menanti kuartal pertama berakhir. Kendati demikian, Kurniawati optimistis volume produksi tidak akan jauh berbeda dengan raihan di tahun 2019. Penanganan batubara dilakukan pada pelabuhan yang dikelola oleh dua anak usaha BIPI, yakni PT Mitratama Perkasa dan PT Nusa Tambang Pratama (NTP).

Dalam laporan keuangan BIPI, hingga kuartal III 2019, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar US$ 48,07 juta atau meningkat 335% year on year (yoy) dibandingkan dengan pencapaian di periode yang sama ditahun sebelumnya. Pada kuartal III 2019, BIPI mencatatkan pendapatan sebesar US$ 11 juta.

Pendapatan tersebut bersumber dari jasa sewa crusher (penghancur batubara) sebesar US$ 13,77 juta dan bisnis sewa pelabuhan sebesar US$ 34,3 juta. Kurniawati tak menampik dengan merebaknya corona berpotensi mengganggu jalannya proyek dan bisnis pengolahan batubara. Kendati demikian, ia belum bisa merinci seberapa besar dampak yang mungkin dihadapi.

Baca Juga: Benny Tjokro Meminta BPK & Kejagung Ungkap Transaksi Efek Jiwasraya Tahun 2006-2016

Masih menurut Kurniawati, ditengah upaya menggenjot proyek pelabuhan batubara, pihaknya tetap akan mengikuti arahan pemerintah ditengah kondisi saat ini. "Pada prinsipnya proyek diupayakan untuk terus berjalan. Namun tentunya akan selalu beradaptasi terhadap strategi dan kebijakan/arahan dari Pemerintah terkait dengan penanganan Covid-19," jelas Kurniawati.

Sekedar informasi, BIPI masih harus membuat jalur kereta api tambahan atau side track agar memudahkan proses pengangkutan batubara. Pembangunan ini dilakukan lantaran kendaraan tambang batubara yang akan menuju pelabuhan BIPI tidak diperbolehkan melintasi jalan raya lintas provinsi.

Catatan Kontan.co.id, manajemen BIPImembutuhkan dana sekitar Rp 26 miliar untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur tersebut. Di tahap awal, pelabuhan batubara milik BIPI nantinya akan memiliki kapasitas 5 juta ton per tahun. Selain itu, BIPI menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 200 juta untuk tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×