kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.701.000   9.000   0,53%
  • USD/IDR 16.265   95,00   0,58%
  • IDX 6.638   24,89   0,38%
  • KOMPAS100 989   6,52   0,66%
  • LQ45 772   2,68   0,35%
  • ISSI 204   1,51   0,74%
  • IDX30 401   1,74   0,43%
  • IDXHIDIV20 484   3,14   0,65%
  • IDX80 112   0,84   0,75%
  • IDXV30 118   1,00   0,85%
  • IDXQ30 132   0,57   0,44%

Atasi Ketergantungan LPG Impor, Perluas Infrastruktur Jargas Harus Dilakukan


Jumat, 14 Februari 2025 / 11:01 WIB
Atasi Ketergantungan LPG Impor, Perluas Infrastruktur Jargas Harus Dilakukan
ILUSTRASI. Upaya mempercepat perluasan dan pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) dinilai perlu segera diwujudkan. Langkah ini diyakini akan membantu perekonomian negara akibat terus membengkaknya beban keuangan akibat ketergantungan LPG impor yang konsumsinya terus bertambah. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya mempercepat perluasan dan pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) dinilai perlu segera diwujudkan. Langkah ini diyakini akan membantu perekonomian negara akibat terus membengkaknya beban keuangan akibat ketergantungan LPG impor yang konsumsinya terus bertambah.

"Secara policy, setuju untuk Jargas ini segera diakselerasi. Terutama di kota-kota besar yang secara penduduknya banyak dan beragam tingkat ekonominya," ucap Ekonom Universitas Indonesia (UI) Berly Martawardaya dalam keterangan resmi, Kamis (13/2).

Secara realistis, Berly yang juga ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengatakan jargas tidak akan langsung menggantikan eksistensi LPG. Namun, penting untuk segera dijalankan peningkatan infrastrukturnya sehingga mengurangi ketergantungan terhadap LPG yang bersumber dari impor.

Baca Juga: Menteri ESDM Tawarkan Investor Bangun Pabrik LPG di Indonesia

Jargas bisa mengoptimalkan sumber energi gas bumi di dalam negeri sehingga positif secara jangka panjang. Sekalipun biaya investasi di awal untuk pembangunan infrastrukturnya tidak murah.

"Investasi awal mahal artinya sebagai capex, tapi nanti opex-nya rendah, menghemat secara jangka panjang. Dalam 5 tahun sudah terlihat penghematannya," jelasnya.

Ia berpandangan, komitmen penuh dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk memperluas pemanfaatan jargas supaya terjadi kesepahaman dan keselerasan dengan pemerintah daerah. Perbedaan kebijakan di Pemda, menurutnya, kerap menjadi hambatan pembangun infrastruktur termasuk untuk energi.

"Yang belum saya lihat ini memang pemda atau pemerintah kota juga harus support dan ini yang seringkali jadi tantangan. Jadi planning-nya ini harus matang," lanjutnya.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa ketergantungan terhadap LPG impor merupakan salah satu permasalahan utama di sektor energi. Sebab kemampuan produksi LPG di dalam negeri hanya 1,4 juta ton sedangkan konsumsinya mencapai 8 juta per ton per tahun.

Program jargas, lanjut Bahlil, akan dioptimalkan untuk menutupi gap antara kemampuan produksi dengan konsumsi LPG itu. Hal itu sejalan dengan upaya sebelumnya, yang mana pemerintah berupaya meningkatkan pemanfaatan gas untuk dalam negeri sehingga pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024, pembangunan jargas termasuk salah satu proyek strategis nasional. jargas nantinya dinilai juga bermanfaat mengurangi defisit neraca perdagangan migas mencapai Rp 2,64 triliun per tahun.

Menurut data ESDM, hingga akhir 2024 total jargas telah mendekati 1 juta Sambungan Rumahtangga (SR). Dari angka tersebut, sebanyak lebih dari 820 ribu atau setara 84 ribu metrik ton LPG di antaranya dikelola oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebagai badan usaha yang mendapatkan penugasan pembangunan jargas ke rumah tangga.

Selain itu, Bahlil menyebut Presiden Prabowo Subianto juga telah memberi arahan untuk mengurangi impor LPG melalui pengembangan propana (C3) dan butana (C4).

Selanjutnya: Electronic City Ramaikan Festival Cap Go Meh 2025 di SCBD & Surya Kencana Bogor

Menarik Dibaca: Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Jumat, 14 Februari 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×