kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.684.000   -8.000   -0,47%
  • USD/IDR 16.402   2,00   0,01%
  • IDX 6.646   113,79   1,74%
  • KOMPAS100 990   21,69   2,24%
  • LQ45 776   14,22   1,87%
  • ISSI 203   3,92   1,97%
  • IDX30 401   6,72   1,70%
  • IDXHIDIV20 483   8,87   1,87%
  • IDX80 112   2,06   1,87%
  • IDXV30 117   1,19   1,03%
  • IDXQ30 133   2,24   1,72%

Menteri ESDM Tawarkan Investor Bangun Pabrik LPG di Indonesia


Rabu, 12 Februari 2025 / 15:58 WIB
Menteri ESDM Tawarkan Investor Bangun Pabrik LPG di Indonesia
ILUSTRASI. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengundang investor untuk berinvestasi untuk membangun pabrik LPG di Indonesia


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengundang investor untuk berinvestasi untuk membangun pabrik Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Indonesia. Pemerintah menjanjikan pasar yang terjamin serta sistem pembayaran yang didukung oleh perbankan nasional.

“Saya undang Bapak Ibu semua investor yang mau, silakan bangun pabrik LPG. Marketnya captive, pembayarannya langsung dari Bank Mandiri,” kata Bahlil di Jakarta, Selasa (12/2).

Menurut Bahlil, kebutuhan LPG nasional saat ini mencapai 8,7 juta metrik ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8,2 juta metrik ton digunakan untuk subsidi LPG 3 kilogram. Sementara itu, kapasitas produksi LPG dalam negeri masih sangat terbatas, hanya sekitar 1,4 juta metrik ton per tahun.

“Ini sangat captive sekali. Karena langsung kontrak dengan Pertamina. Saat ini, lebih dari 50% kebutuhan LPG kita masih impor, terutama dari Amerika Serikat dan Timur Tengah,” tambahnya.

Baca Juga: Awasi Distribusi LPG 3 Kg, ESDM Berencana Bentuk Badan Pengawas

Adapun, saat ini pemerintah berupaya mengurangi ketergantungan impor LPG dengan mendorong pembangunan pabrik dalam negeri. Bahlil juga menyebut pihaknya telah menginstruksikan Pertamina dan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) untuk mempercepat langkah ini untuk mengamankan suplai energi nasional.

Sebelumnya, pemerintah kian serius mendorong penghematan impor Liquified Petroleum Gas (LPG) dengan meningkatkan produksi sejumlah lapangan gas bumi khususnya yang mengandung potensi propane (C3) dan butane (C4). 

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan sejumlah lapangan gas bumi di Indonesia menyimpan potensi C3 dan C4.

Baca Juga: Pertamina Pastikan Pasokan LPG 3 Kg Aman, Masyarakat Diminta Tidak Panik

Asal tahu saja, fraksi C3 dan C4 merupakan komponen dalam memproduksi LPG. Dwi menjelaskan, salah satu pertimbangan dalam mengoptimalkan potensi C3 dan C4 di Indonesia adalah dari sisi keekonomian. Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk dapat membeli dengan harga yang dapat meningkatkan keekonomian dari produk C3 dan C4.

Untuk itu, ke depannya SKK Migas akan mendorong optimalisasi lapangan-lapangan gas bumi eksisting yang memiliki potensi C3 dan C4. Bahkan, SKK Migas menargetkan agar pengembangan lapangan gas bumi nantinya turut mewajibkan ketentuan untuk integrasi produksi LPG. 

Selanjutnya: BPKH Berkolaborasi dengan MUI Tingkatkan Ekonomi Umat dan Optimalisasi Keuangan Haji

Menarik Dibaca: Cek Harga Emas ANTAM dan Beli Lewat Aplikasi Ini! Dijamin Aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×