Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor pertanian Indonesia menjadi kontributor utama perekonomian negara dengan menyumbang 12,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2022 dan menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 40 juta orang.
Meskipun demikian, sektor ini dihadapi berbagai tantangan, seperti produktivitas rendah, rantai pasokan yang tidak efisien, dan akses pasar yang terbatas.
Dalam beberapa tahun terakhir, minat terhadap solusi agritech di Indonesia meningkat pesat. Perusahaan rintisan agritech memanfaatkan teknologi untuk mengatasi tantangan sektor pertanian, seperti memberikan petani akses ke data cuaca, saran pengelolaan tanaman, dan platform e-niaga.
Baca Juga: Sensus Pertanian 2023, BPS Harap Pelaku Usaha Jujur Jawab Pertanyaan
Investor semakin percaya pada potensi sektor agritech di Indonesia. Pada tahun 2022, pendanaan untuk startup agritech Indonesia mencapai US$375,9 juta, meningkat dari US$147,8 juta pada tahun 2021.
Eratani, sebuah startup agritech Indonesia, baru-baru ini mengumumkan berhasil mengumpulkan tambahan pendanaan investasi awal sebesar Rp 30 miliar (US$2 juta), sehingga total pendanaan awal mereka mencapai Rp 90 miliar (US$5,8 juta).
Hal ini menunjukkan keyakinan berkelanjutan dalam sektor agritech di Indonesia.
Investor utama, TNB Aura, menyatakan keyakinannya terhadap potensi agritech di Indonesia dan peran kunci yang dimainkan oleh Eratani dalam mewujudkan potensi ini.
Vicknesh R Pillay, Co-Founder TNB Aura, menyatakan, meskipun masih banyak inefisiensi, pihaknya melihat kontribusi sektor pertanian Indonesia terus berkembang dan menjadi lebih signifikan.
Baca Juga: Bendungan Cipanas Sumedang Ditargetkan Beroperasi Akhir 2025
"Kami percaya pendekatan holistik dan inovatif Eratani akan meningkatkan efisiensi pertanian sekaligus menciptakan dampak sosial positif bagi para petani," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (25/7).
Keberhasilan Eratani dalam mengamankan tambahan pendanaan investasi awal semakin menguatkan sentimen positif para investor.
Beberapa investor yang berpartisipasi dalam putaran ini termasuk SBI Ven Capital, Kyobo Securities, NTUitive, Genting Ventures, Orvel Ventures, dan Ascend Angels, yang sejalan dengan pandangan optimis TNB Aura terhadap industri agritech di Indonesia.
Andrew Soeherman, CEO Eratani, menekankan bahwa misi mereka didorong oleh keyakinan bahwa teknologi dapat merevolusi industri pertanian dan menciptakan dampak sosial serta mengubah lanskap pertanian di Indonesia.
Baca Juga: Wilmar Padi Indonesia Targetkan Kemitraan dengan Petani 20.000 Ha pada 2024
Pendekatan komprehensif Eratani yang mencakup pembiayaan petani, manajemen rantai pasokan, distribusi komoditas, dan pembinaan pertanian, telah berhasil memberdayakan lebih dari 20.000 jaringan petani padi di lima provinsi Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News