kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Atlas Resources (ARII) bidik produksi batubara 3 juta ton di tahun depan


Senin, 25 November 2019 / 16:03 WIB
Atlas Resources (ARII) bidik produksi batubara 3 juta ton di tahun depan
ILUSTRASI. PT Atlas Resources Tbk ARII


Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Atlas Resources Tbk ingin memacu produktivitas tambang batubaranya. Di tahun depan, emiten berkode ARII tersebut menargetkan mampu memproduksi sekitar 3 juta ton batubara.

Presiden Direktur ARII Andre Abdi menyampaikan, target produksi batubara perusahaan di tahun depan mengalami kenaikan. Di tahun 2019, ARII menargetkan volume produksi batubara sebesar 1,7 juta ton.

Baca Juga: ARII melepas seluruh sahamnya di Berau Bara Energi

Hanya saja, ia belum bisa memberi keterangan realisasi produksi batubara ARII hingga kuartal tiga lalu. “Datanya masih dikonsolidasikan dengan tambang-tambang kami di Kalimantan,” ujar dia ketika ditemui Kontan, Senin (25/11).

Andre menjelaskan, peningkatan target produksi batubara di tahun depan terjadi lantaran pada saat itu ARII telah menyelesaikan proses perbaikan infrastruktur jalan dan pelabuhan di sekitar tambang perusahaan di kawasan Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan.

Pihak ARII sendiri menargetkan perbaikan infrastruktur tersebut dapat selesai sebelum akhir tahun ini, sehingga dapat digunakan saat musim hujan tiba.

“Produksi akan kami genjot jadi 3 juta ton, bahkan kalau bisa sampai 4 juta ton. Sekarang kami sedang menyusun capex untuk menunjang produksi tersebut,” terang dia.

Baca Juga: Atlas Resources divestasi anak usaha

Andre menambahkan, saat ini lebih dari 50% batubara yang diproduksi ARII dijual di pasar domestik. Di samping itu, ARII juga mengekspor batubara ke sejumlah negara seperti Malaysia, Vietnam, dan China.

Ada kemungkinan manajemen ARII akan memperbesar porsi penjualan ekspornya. Ini mengingat ARII memproduksi batubara kalori 4.200—4.500 kcal per kilogram yang cukup diminati banyak konsumen. Namun, sebelum itu perusahaan akan mempertimbangkan dahulu kondisi harga batubara di pasar global.  

“Sejauh ini permintaan dari luar negeri masih stabil, namun tetap saja harga akan mempengaruhi hasil penjualan,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×