kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Atlas Resources (ARII) Ingin Naikkan Produksi Batubara di Tahun 2022


Rabu, 29 Desember 2021 / 20:32 WIB
Atlas Resources (ARII) Ingin Naikkan Produksi Batubara di Tahun 2022
ILUSTRASI. PT Atlas Resources Tbk ARII


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

Dengan agenda perluasan ini, kapasitas pelabuhan di Sungai Lalang diproyeksikan naik dari semula 4 juta ton per tahun menjadi 10 juta ton per tahun. Agenda ini sudah dilakukan sejak tahun 2021 ini dan diharapkan rampung pada Maret 2022 mendatang.

Agenda lainnya yang juga dilakukan antara lain melakukan upgrade jalan angkut batubara alias hauling road yang menghubungkan lokasi konsesi tambang ARII di Mutara ke pelabuhan di Sungai Lalang. Agenda upgrade jalan yang membentang kurang lebih 128 kilometer itu direncanakan bisa selesai di April 2022.

Selain mendukung rencana kenaikan produksi, agenda-agenda ini juga diharapkan mampu meningkatkan efisiensi kinerja operasional dan memperkuat kinerja bottom line perusahaan. 

Untuk membiayai kedua agenda di atas maupun agenda-agenda bisnis ARII lainnya, ARII berencana menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sekitar US$ 12 juta - US$ 15 juta, jumlah yang kurang lebih serupa dengan rencana capex ARII di tahun 2021 ini. Meski begitu, manajemen menegaskan, realisasi pembelanjaan capex ARII bakal disesuaikan dengan perkembangan harga batubara di tahun 2022 kelak.

 

Di samping kegiatan peningkatan infrastruktur, kegiatan produksi di tahun 2022 juga rencananya bakal ditunjang pengoperasian 1 tambang batubara tambahan di tahun depan.  Sebelumnya, kegiatan produksi ARII mengandalkan 2 tambang di Hub Mutiara yang berada di Sumatera dan Hub Kukar di Kalimantan. “Jadi di tahun lalu 2021 itu cuman ada 2 tambang, yang di tahun 2022 ini akan ada 3 tambang,” ujar  Andre.

Direktur ARII, Joko Kus Sulistyoko mengatakan, ARII sudah mengajukan RKAB untuk rencana produksi perusahaan tahun depan. “RKAB ini ada proses evaluasi 1, ada evaluasi 2, sudah selesai, angkanya sudah kita dapat. Ini tinggal tunggu proses persetujuan tanda tangan,” terang Joko.

ARII memastikan, rencana produksi perusahaan bakal dibarengi dengan upaya untuk menjaga efisiensi operasional perusahaan. Dengan cara ini, ARII berharap bisa terus menjaga kinerja bottom line perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×