Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Atlas Resources Tbk (ARII) merencanakan peningkatan suplai produksi untuk pasar ekspor dalam empat tahun ke depan khususnya untuk India, Malaysia dan Tiongkok.
Direktur dan Corporate Secretary Atlas Resources Lidwina S. Nugraha bilang ARII akan fokus mengoptimalkan infrastruktur demi meningkatkan produksi dan efisiensi biaya angkut. "Perseroan menyiapkan capex US$ 16,2 juta untuk sejumlah strategi tersebut," jelas Lidwina, Senin (27/5).
Berdasarkan keterangan perseroan, hingga April 2019 pangsa pasar perseroan untuk domestik sebesar 46,33% dan pasar ekspor sebesar 53,67%.
Sementara itu, Presiden Direktur ARII Andre Abdi bilang pada tahun 2019 dari ketiga negara tujuan pasar ekspor batubara , dua negara yakni India dan Tiongkok akan menjadi fokus. "Batubara kalori 4.200 dan 4.000 dari Sumatera memiliki karakteristik eco friendly dan cocok untuk China dan India," jelas Andre.
Andre menambahkan pada tahun lalu ARII telah melakukan penandatangan kerjasama dengan Hartree Partners (HP) Singapore, sebuah perusahaan profesional disektor batubara. "Akhir tahun lalu kami sudah lakukan pengiriman 1 Kargo ke tiongkok melalui HP Singapore," ungkap Andre.
Selain menggenjot pasar ekspor, ARII juga terus mengoptimalkan pasar dalam negeri. Perseroan sendiri telah memiliki sejumlah kontrak penjualan batubara dengan Perusahaan Listrik Negara.
Melalui anak usahanya yakni PT Hanson Energy, telah disepakati kontrak penjualan ke PLN sekitar 60 juta ton untuk jangka waktu 20 tahun ke depan. Selain itu, selama tahun 2018 telah ada tambahan empat kontrak pasokan ke PLTU Suralaya Baru dengan alokasi sebesar 120.000 metrik ton per tahun (mtpa), PLTU Labuan 120.000 mtpa, PLTU Bangka Baru 120.000 mtpa dan PLTU Pangkalan Susu 230.000 mtpa.
Andre bilang perseroan memiliki keuntungan dalam menyuplai pasokan batubara ke PLN. "Lokasi tambang kami cukup strategis untuk memasok ke Sumatera dan Jawa Barat," kata Andre.
Sementara itu menanggapi rencana private placement oleh perseroan, Andre belum bisa merinci seputar waktu dan pelaksanaannya. "Kami menunggu kondisi pasar benar-benar kondusif, selain itu yang bisa kami pastikan 10% akan dialokasikan untuk penambahan modal," pungkas Andre.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News