kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Atmindo mematok pertumbuhan bisnis 60%


Kamis, 09 Juni 2016 / 17:51 WIB
Atmindo mematok pertumbuhan bisnis 60%


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Berhasil melepas saham ke publik dan menutup tahun fiskal 2015 yang berakhir 31 Januari 2016 dengan kinerja menggembirakan, membuat PT Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk alias Atmindo mematok target tinggi pada tahun ini. Emiten berkode saham AMIN ini mengincar pertumbuhan bisnis 60%.

Pada tahun fiskal 2016 yang akan berakhir 31 Januari 2017, perseroan mengincar pendapatan Rp 250 miliar dengan laba Rp 30 miliar. Pada tahun fiskal 2015, pendapatan Atmindo mencapai Rp 150,33 miliar dengan laba bersih Rp 18,77 miliar.

"Target tersebut akan kami capai walaupun secara perekonomian lesu. Kami melihat segi permintaan kebutuhan boiler maupun mesin sawit lainnya terjadi kenaikan permintaan," kata Rudy Susanto, Presiden Direktur Atmindo, Kamis (9/6).

Bahkan, target tinggi Atmindo tanpa memerlukan adanya ekspansi. Rudy bilang, perseroan lebih mengaktifkan sales force, menambah tim sales dan mengaktifkan cabang-cabang yang ada untuk mendatangi customer maupun industri sawit dengan memberikan pelayanan yang lebih baik.

Di sisi lain, industri sawit sebagai sektor customer terbesar Atmindo, sedang dalam kondisi baik. "Harga sawit sedang ada peningkatan. Lagi pula, sawit yang sudah ditanam sudah pasti harus diolah," ujar Rudy.

Rudy menambahkan, setiap pabrik sawit membutuhkan setidaknya satu boiler untuk memproduksi. Tapi, katanya, sebagian besar pabrik di Indonesia menyiapkan dua boiler sekaligus sebagai cadangan jika terjadi kerusakan.

Nah, Atmindo punya peluang tersendiri jika melihat pabrik kelapa sawit yang diperkirakan mencapai 1.900 pada 2020. Saat ini, Rudy mengungkapkan, baru ada sekitar 700 pabrik sawit, sehingga potensi pertumbuhan bisnis Atmindo bisa terlihat dari kekurangan jumlah kebun sawit tersebut.

"Lima tahun ke depan, potensinya sangat besar. Karena nantinya setiap tahun minimal 300 pabrik yang artinya kebutuhan boiler bisa mencapai 600 unit," terang Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×