Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT ATPK Resources Tbk bakal mengembangkan bisnisnya ke sektor pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) karena harga batubara yang masih lemah. Kapasitas PLTU tidak akan besar tetapi tetap menghasilkan pertumbuhan bagi perusahaan.
Direktur PT ATPK Resources Tbk Albert Bangun menyatakan, saat ini perusahaan melakukan studi untuk membangun PLTU berkapasitas 2 x 25 MW. "Studi internal kami sudah 60% sampai 0% mengatakan sudah bisa profitable artinya lokasinya ada, kesediaan bahan baku dan kebutuhan masyarakat di sekitar termasuk jaringannya ada," ujar dia, Kamis (18/12).
Rencananya, PLTU di mulut tambang tersebut dibangun di lokasi salah satu tambang yang dikelola ATPK, yang belum berproduksi di Kalimantan Timur, dengan kalori dibawah 4.000 kkal/kg. Asal tahu saja, anak usaha ATPK yakni PT Sarana Mandiri Utama memiliki konsesi di Kabupaten Tana Tidung, dengan cadangan 3,45 juta ton.
Kebutuhan batubara untuk pembangkit listrik ini akan dipasok dari tambang tersebut dengan kapasitas 300.000 sampai 400.000 per tahun. Total investasi untuk pembangunan sebesar US$ 75 juta. Katanya, perusahaan masih mengkaji tiga pilihan skema.
Pertama, bekerja sama dengan pabrik yang memproduksi komponen PLTU dari Eropa, Amerika Serikat dan China. Nantinya pabrik itu akan menyediakan alat dan infrastrukturnya, sedangkan perusahaan melakukan pekerjaan sipil dan lahannya.
Kedua, ATPK akan membeli sendiri peralatan pembangkit listriknya. Untuk itu perusahaan akan menggandeng investor lain untuk bekerja sama membangun power plant. Ketiga, ATPK akan mendanai sendiri pembangunan PLTU. "Kalau dana kurang kami pinjam," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News