Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan sawit, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) alokasikan dana capex untuk salah satu program environment, social, and good governance (ESG) senilai US$3,5 juta.
Direktur Keuangan ANJT, Nopti Pitoy menjelaskan, salah satu inisiatif ESG yang menjadi prioritas Perseroan di tahun 2023 adalah penyelesaian proyek composting di Perkebunan Ketapang, Kalimantan Barat dan pengembangan proyek serupa di Perkebunan Binanga, Sumatera Utara.
"Total capex yang kami alokasikan untuk program ini sebesar US$ 3,5 juta," ujar Nopti kepada Kontan belum lama ini.
Sebagai emiten perkebunan, ANJT tercatat konsisten mengimplementasikan bisnis green economy dalam setiap operasionalnya. Nopti menuturkan perseroan memiliki visi dan tujuan akhir meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan alam.
Baca Juga: Permintaan Pupuk Meningkat, Begini Prospek Bisnis Saraswanti Anugerah (SAMF) di 2023
Dalam pelaksanaannya, Nopti berkata ANJT merumuskan strategi utama yaitu mengintegrasikan praktek ESG ke dalam strategi bisnis, sehingga kesuksesan perusahaan dinilai dari 3 aspek, yaitu keberhasilan mencapai profit, keberhasilan melestarikan alam dan lingkungan serta keberhasilan dalam menjalankan bisnis
sesuai pedoman tata kelola perusahaan yang baik.
"Sebagai wujud dari pelaksanaan strategi ini, kami telah menjalankan inisiatif-inisiatif ESG yang pada akhirnya memberikan manfaat pada kinerja keuangan perusahaan, di antaranya, program composting dan drip fertigasi untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik. Program composting ini juga kami rasakan manfaat nya saat terjadi kenaikan harga pupuk akibat konflik Ukraina-Rusia," katanya.
"Program composting dan drip fertigasi ini akan diterapkan di seluruh perkebunan menghasilkan kami dalam beberapa tahun ke depan. Selain itu, penerapan composting dan drip fertigasi juga membantu menjaga kelembaban dan kesuburan tanah di tengah cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi," urai Nopti.
Ia melanjutkan, pihaknya juga mengembangkan program pembangunan pembangkit listrik biogas dari POME untuk mengurangi emisi metana dan juga listrik yang dihasilkan dijual ke PLN. Program pembangunan biogas ini juga akan dilakukan di seluruh perkebunan produktifnya.
Selanjutnya, program pengembangan fire management system untuk mencegah karhutla. Perseroan juga telah menetapkan lebih dari 50% landbank yang dimiliki sebagai area konservasi, guna menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di sekitar area operasional Perseroan.
"Dari aspek sosial, kami juga telah mengembangkan program-program pemberdayaan masyarakat sekitar untuk bisa ikut berkembang seiring pertumbuhan Perseroan," tuturnya.
Program-program yang dilakukan antara lain adalah, pelatihan dan sharing knowledge terkait inovasi agronomi dan perkebunan, pelaksanaan program Responsible Development, yang menuntut setiap karyawan terlibat langsung dalam program-program pemberdayaan masyarakat.
Salah satu program yang dijalankan adalah pembukaan Warung Mama di Papua Barat yang telah memberikan ilmu dan peluang bagi para mama di Papua Barat tentang mengelola bisnis makanan yang baik dan benar.
Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) Targetkan Proyek Hilirisasi Batubara Tuntas di 2025-2026
Nopti melanjutkan, ANJT juga telah menetapkan target ESG prioritas sebagai wujud komitmen Perseroan terhadap penerapan ekonomi hijau, yaitu mengurangi 30% intensitas GRK dan net-zero carbon pada 2030, meningkatkan portofolio energi terbarukan sampai lebih dari 60% dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sebesar 20% pada tahun 2025 dan 99% ketertelusuran di tahun 2025.
Pihaknya juga ikut dalam perlindungan hutan dan pengelolaan kebakaran atau lahan gambut dan memiliki 100% sertifikasi RSPO/ISPO untuk plasma dan kemitraan pada 2025 dan pendampingan praktik kelapa sawit berkelanjutan.
Lebih lanjut, pihaknya juga ingin fokus memenuhi fasilitas hidup dan kebutuhan seluruh pekerja yang layak (perumahan, nutrisi, sanitasi, kesehatan, rekreasi, telekomunikasi, dan ibadah), mendukung kesetaraan gender, dan zero fatality.
Lalu pihaknya juga mencapai nihil keluhan dan temuan terkait kerja paksa, perdagangan manusia & pekerja anak, serta menyediakan akses pada fasilitas pendidikan dini dan dasar bagi anak-anak pekerja di seluruh konsesi operasi pada tahun 2027.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News