Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mengumumkan kinerja operasi produksi sawitnya di sepanjang tahun 2022. Perseroan mencatat total produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 840.581 metrik ton (mt) sepanjang tahun 2022, meningkat tipis dari 838.191 mt pada tahun 2021.
ANJT mengaku peningkatan ini juga didorong oleh perkebunannya seluas 589 ha di Sumatera Selatan yang baru menghasilkan, di mana perkebunan tersebut telah memberikan kontribusi produksi TBS sebanyak 6.594 mt dengan rata-rata produksi TBS sebesar 10,5 mt/ha.
Sementara perkebunan ANJT yang berada di Papua Barat Daya mencatatkan produksi TBS sebesar 112.356 mt, meningkat 14,2% dibanding produksi tahun 2021 sebesar 98.343 mt. Produksi TBS perkebunan Kalimantan Barat meningkat 7,6% dibanding 165.323 mt pada tahun 2021.
Baca Juga: Tahun Ini, Produksi CPO Austindo Nusantara Jaya (ANJT) Ditargetkan Naik 10%
Kinerja positif juga terjadi di perkebunan Pulau Belitung yang mencatatkan produksi TBS sebesar 219.422 mt, di atas capaian produksi tahun lalu yaitu sebesar 218.587 mt. Sementara itu, perkebunan Sumatera Utara I mengalami penurunan produksi TBS sebesar 7,0% sebagai dampak dari program penanaman kembali.
Sedangkan penurunan sebesar 10,5% produksi di perkebunan Sumatera Utara II disebabkan oleh banjir yang terjadi pada awal tahun 2022, yang menyebabkan gangguan pengiriman TBS ke pabrik kelapa sawit kami serta mempengaruhi proses panen di perkebunan.
Dalam laporannya, sepanjang tahun 2022 ANJT meningkatkan pembelian TBS dari pihak ketiga untuk memaksimalkan kapasitas pabrik. Sebagai hasilnya, produksi minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) dan inti sawit atau Palm Kernel (PK) pada tahun 2022 mengalami kenaikan masing-masing sebesar 5,0% dan 6,8% menjadi 275.769 mt dan 55.011 mt.
Perseroan juga membukukan kenaikan volume penjualan CPO sebesar 2,6% menjadi sebesar 275.320 mt pada tahun 2022 dibandingkan dengan 262.683 mt di tahun 2021.
Harga CPO mengalami kenaikan hingga mencapai puncaknya di semester pertama 2022 sebagai dampak kekhawatiran terjadinya ketidakseimbangan pasokan akibat serangan Rusia ke Ukraina, dan kemudian harga CPO berkisar dalam rentang US$ 800-US$ 1.000 per mt di paruh kedua tahun 2022.
Perseroan mencatatkan Harga Jual Rata-Rata (HJR) untuk CPO sebesar US$ 842/mt pada tahun 2022, yang mana 5,1% lebih tinggi dari HJR 2021 sebesar US$ 801/mt. Sedangkan HJR untuk PK pada tahun 2022 sebesar USD 559/mt, 6,1% lebih tinggi dari HJR pada 2021 sebesar US$ 527/mt. Namun, HJR PKO turun 17,3% menjadi US$ 1.081/mt pada tahun 2022 dari US$ 1.308/mt di tahun 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News