Reporter: Merlinda Riska | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Melihat bisnis jasa layanan pelanggan yang menjanjikan di Indonesia, Perusahaan penyedia layanan sistem komunikasi terpadu dari Amerika Serikat (AS), Avaya, memproyeksikan pertumbuhan di salah satu lini bisnisnya, yaitu layanan pelanggan atau contact center sebesar 7,8% per tahun.
Felix Leong, Customer Experience Management Avaya Asia Pasific memprediksi potensi bisnis pusat layanan pelanggan di Indonesia bisa mencapai US$ 22,1 juta per tahun sebelum tahun 2018. Avaya pun ingin mencicipi manisnya bisnis layanan konsumen ini.
Supaya bisa bersaing, Avaya sudah memberikan layanan konsumen tak cuma fokus di layanan suara saja. Hal yang biasa dilakoni perusahaan penyedia jasa contact center. Tapi juga layanan data. "Meski saat ini lebih dari 90% contact center berisi layanan suara, namun ke depannya contact center akan semakin terintegrasi dengan layanan lain seperti pesan singkat, twitter, faceboook, email, dan lain-lain," kata dia, Selasa (18/7).
Selain itu, jenis layanan konsumen yang lagi tren adalah yang bisa memberikan umpan balik kepada konsumen dengan menelpon kembali. Nah, untuk itu butuh tenaga kerja yang lebih handal karena harus berhubungan aktif dengan konsumen.
Lewat cara layanan ini, Avaya berhasil mengumpulkan pelanggan korporasi. Meski enggan menyebut jumlah pelanggan, Felix bilang pelanggan terbesar adalah berasal dari perbankan, perusahaan asuransi, dan telekomunikasi. "Sebanyak 90% memakai jasa kami," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News