kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Awal 2016, bisnis karet masih akan lesu


Selasa, 22 Desember 2015 / 21:21 WIB
Awal 2016, bisnis karet masih akan lesu


Reporter: Mimi Silvia | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Keelesuan industri karet terlihat jelas pada penurunan ekspor periode Januari-September 2015 sebesar 18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Aziz Pane Ketua Umum Dewan Karet Indonesia yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ban Indonesia (APBI) mengatakan hal ini disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan industri manufaktur di dunia.

"Baru ada titik terang pada kuartal III tahun 2016," kata Aziz kepada KONTAN, Selasa (22/12).

Pada kuartal 1 tahun depan saja, industri karet dan ban masih was-was dengan kebijakan The Fed jika menaikkan suku bunga.

"Kalau suku bunga kembali naik maka tentu pembeli kami berkurang," kata Aziz.

Ia menambahkan industri karet tidak muluk-muluk, tahun depan industri hanya berharap masih bisa survive.

Saat ini negara tujuan ekspor untuk ban masih didominasi oleh Timur Tengah.

"Cuma masalahnya masih terjadi gejolak ISIS di sana," kata Aziz.

Adapun untuk karet, tujuan ekspor yaitu China, Amerika, Jepang, dan India.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×