kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.351.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.758   32,00   0,19%
  • IDX 8.434   63,36   0,76%
  • KOMPAS100 1.170   10,60   0,91%
  • LQ45 852   8,31   0,98%
  • ISSI 295   2,28   0,78%
  • IDX30 446   2,54   0,57%
  • IDXHIDIV20 514   5,44   1,07%
  • IDX80 132   1,08   0,83%
  • IDXV30 137   0,84   0,62%
  • IDXQ30 142   1,69   1,20%

Awal Maret, harga dan penyerapan lelang teh kurang wangi


Rabu, 16 Maret 2011 / 20:34 WIB
Awal Maret, harga dan penyerapan lelang teh kurang wangi
ILUSTRASI. Warga berjalan menggunakan payung saat turun hujan di Jakarta, Jumat (10/1/2020).


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina |

JAKARTA. Di awal Maret ini, penyerapan dan harga teh di lelang teh yang diselenggarakan Kantor Pemasaran Bersama PT. Perkebunan Nusantara (KBP PTPN) kurang wangi. Dadang Juanda, Ketua Lelang Teh KPB PTPN, mengatakan penyerapan lelang teh untuk jenis orthodox misalnya per tanggal 2/3 hanya 424.620 kilogram (kg).

Padahal, jumlah yang ditawarkan sebanyak 437.320 kg. Teh jenis cutting, tearing, curling (CTC) pun bernasib sama. Pada lelang teh per 2/3, panitia lelang sebenarnya melepas 133.560 teh, tapi jumlah yang diserap hanya 124.940 kg.

Minimnya penyerapan lelang ini berlanjut pada minggu berikutnya. Pada lelang teh per 9/3, penyerapan teh jenis orthodox hanya 447.320 kg, dari jumlah yang ditawarkan sebanyak 488.040 kg. Begitu pula dengan teh CTC yang penyerapannya hanya 111.580 kg dari total yang ditawarkan sebanyak 118.140.

Dadang menduga tidak maksimalnya penyerapan ini akibat masih adanya sentimen pasar akibat krisis politik di Timur Tengah. Beberapa negara di Timteng masih bergelut dengan krisis politik sehingga menyebabkan penyerapan teh dari sana belum beranjak normal dalam beberapa waktu terakhir. "Saya tidak bisa memastikan, tapi besar kemungkinan ini menjadi penyebab kurang maksimalnya penyerapan lelang teh di awal Maret," ujarnya kepada KONTAN, kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×