kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Awas, daging celeng marak selama puasa


Jumat, 04 Juli 2014 / 17:10 WIB
Awas, daging celeng marak selama puasa
ILUSTRASI. BMKG Mencatat Gempa Magnitudo 3,9 di Kota Jayapura


Reporter: Widyasari Ginting | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan bahwa penjualan daging celeng merupakan tindakan kriminal. Ia menjelaskan bahwa jika penjualan daging celeng hanya sebatas perizinan bisa atau tidak dijual di pasar itu masih masuk dalam pelanggaran administratif.

Namun akan beda jadinya, jika daging celeng tersebut kemudian dioplos dengan daging sapi. "Kalau sudah memalsukan barang, daging celeng dibilang sapi itu kan sudah masuk tindakan kriminal" ungkapnya, Jumat (4/7).

Ia mengungkapkan bahwa petugas investigasi dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan melaporkan temuan - temuan daging celeng tersebut kepada pihak kepolisian, dan akan diproses secara hukum yang berlaku.

Meski tidak dapat memberikan rincian beberapa temuan kasus daging celeng yang sudang berhasil didata Kemedag, Lutfi mengakui memang sudah ada beberapa temuan terkait penjualan daging celeng tersebut dan sudah diteruskan kepada pihak Kepolisian. "Karena ini pemalsuan, itu akan ditindak secara keras dan harus dituntaskan," tegas Lutfi.

Pemalsuan daging sapi ini jelas melanggar Undang Undang - Undang No.8 Tahun 1999 terkait perlindungan kosumen. Tindakan mencampur daging sapi dengan daging celeng, memang cenderung terjadi ketika puasa.

Menurutnya hal ini terjadi karena permintaan daging sapi ketika puasa mengalami pengingkatan. Kemendag tidak dapat menyetop tindakan curang yang dilakukan oleh sejumlah pihak tak bertanggung jawab tersebut.

Lutfi bilang Kemendag hanya dapat menghimbau agar para pedagang daging tidak melakukan tindakan seperti itu, dan kalau memang ditemukan pemalsuan daging sapi yang diganti dengan daging celeng maka akan ditindak sesuai dengan UU yang berlaku.

Dilansir dari situs resmi Dinas Peternakan Kabupaten Pamekasan, Dr. Ir. Joko Hermanianto, ahli daging di Dep. Ilmu dan Teknologi Pangan, Fateta, IPB menjelaskan beberapa perbedaan antara daging sapi dengan daging celeng. Perbedaan antara kedua jenis daging ini terletak pada warna, serat, penampakan lemak, tektur, dan aroma.

Daging sapi memiliki warna yang lebih hidup, sementara daging celeng warnanya lebih pucat . Lalu ketika di tarik, perbedaan serat pada daging celeng dan daging sapi akan terlihat jelas. Serat pad adaging sapi terlihat pada, sementara serat pada daging celeng terlihat samar - samar.

Untuk penampakan lemak, tekstur lemak pada daging sapi lebih kaku jika dibandingkan dengan lemak pada daging celeng yang cenderung elastis. Teksture daging sapi juga lebih kaku jika dibandingkan dengan daging celeng yang relatif lembek. Sementara untuk aroma, daging sapi cenderung beraroma anyir sedangkan daging babi memiliki aroma khas tersendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×