kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Badai PHK Melanda Startup Digital, Investor Mulai Kehabisan Dana Segar?


Rabu, 23 November 2022 / 04:45 WIB
Badai PHK Melanda Startup Digital, Investor Mulai Kehabisan Dana Segar?


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, satu per satu perusahaan startup digital di Indonesia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal kepada karyawannya. 

Seperti yang diketahui, banyak perusahaan startup digital bergantung hidup pada investor. Namun, di tengah kondisi ekonomi dunia yang mengarah ke resesi, banyak investor menarik asetnya. 

Lantas, apakah badai PHK di perusahaan startup digital karena investor kehabisan uang?

Melansir Kompas.com, Managing Partner East Ventures Roderick Purwana menilai, PHK massal di perusahaan startup bukan karena investor kehabisan uang dan menarik investasinya. 

Menurutnya, saat ini pasar Indonesia masih merupakan pasar yang potensial dan pendanaan bukan hanya dari luar negeri saja, tapi juga banyak investasi dari dalam negeri. 

“Sepertinya, kalau dibilang kehabisan duit, enggak ya. Karena, kalau dilihat belakangan ini makin banyak investor. Bukan dari lokal saja, tapi juga regional dan global juga melihat ke pasar Indonesia,” ujar Roderick, dalam acara CEO Live Series #1 : Peluang Akselerasi Ekonomi Digital dan Pemulihan Ekonomi Nasional, di Jakarta, Selasa (22/11/2022). 

Baca Juga: Usai PHK Karyawan, Ini Strategi Gojek Tokopedia (GOTO) Raih Margin Kontribusi Positif

Roderick mengungkapkan, PHK yang terjadi dilakukan lantaran adanya potensi resesi di masa depan. Sehingga, banyak investor yang lebih bersikap hati-hati dalam memilih investasi di perusahaan starup digital. 

“Memang mungkin lebih dikaitkan, apakah ada potensi resesi di masa depan. Dimana cost of capital investor naik dalam 1-2 tahun ini, karena dulunya suku bung hampir nol, jadi rupiah (lebih murah),” lanjut dia. 

Dengan kenaikan suku bunga yang terjadi saat ini, investor lebih memikirkan masa depan perusahaan. Apakah akan menghasilkan profit, atau justru sebaliknya. 

“Banyak investor berinvestasi di sana sini, sekarang mungkin lebih ketat. Karena, interest-mya naik, maka cost of capital juga naik, sehingga lebih berhati-hati dalam memberikan investasi kepada perusahaan,” lanjut dia. 

Baca Juga: Fenomena PHK Massal di Indonesia Menjadi Puncak Kelesuan Ekonomi

Dengan pemikiran yang lebih kepada masa depan dan keberlanjutan perusahaan, sehingga banyak perusahaan starup digital sulit mendapatkan dana investasi tambahan. Sehingga perusahaan startup terpaksa mengambil keputusan PHK. 

“Dengan itu, mungkin beberapa perusahaan melihat ada potensi untuk lebih sulit mendapatkan dana tambahan untuk kelanjutan bisnis, dan mereka mengambil jalur efisiensi sebagai pilihan, sepertinya begitu,” tegas dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai PHK di Perusahaan Startup Digital, Apakah Investor Kehabisan Uang?"
Penulis : Kiki Safitri
Editor : Aprillia Ika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×