Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) mencatat stok kedelai dalam negeri masih aman untuk memenuhi kebutuhan dalam dua bulan mendatang.
"Kalau Kedelai, para importir me-lock sekitar 2 bulan stock. Karena menghindari kerugian akibat fluktuasi harga," kata Kepala Badan Pangan Nasional/NFA Arief Prasetyo Adi, Rabu (26/7).
Sayangnya angka stok yang saat ini tersedia tidak disampaikan secara rinci. Arief mengatakan, mayoritas kedelai yang masuk ke Indonesia didatangkan dari Amerika.
Baca Juga: Antisipasi El-Nino, Pemerintah Siapkan Ngawi Sebagai Daerah Penyangga Padi
Menyikapi adanya fenomena El Nino dan dampaknya terhadap sektor pangan terutama kedelai, Arief menyebut arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ialah dilakukan peningkatan produksi dalam negeri.
"Sebenarnya, ini potensi kita untuk dapat produksi di dalam negeri. Perintahnya Pak Presiden demikian. Mulai kurangi impor. Siapkan produksi dalam negeri. Termasuk bagaimana bila menggunakan GMO," kata Arief.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim juga mengatakan bahwa stok kedelai yang ada saat ini diperkirakan masih memenuhi kebutuhan 2 bulan mendatang.
"Stok kedelai di dalam negeri diperkirakan masih cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 2 bulan mendatang," kata Isy.
Isy menambahkan, berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan (Kemendag) per 25 Juli 2023 harga kedelai di tingkat Pengrajin Tahu dan Tempe sebesar Rp 15.300/kilogram.
Baca Juga: El Nino Bisa Mengerek Harga Kedelai Dunia Tiga Kali Lipat
Harga tersebut kata Isy masih stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), rata-rata harga kedelai internasional per Juli 2023 sebesar US$ 14,9/bushels. Harga tersebut mengalami peningkatan dari rata-rata bulan lalu sebesar US$14,1/bushels.
"Dan diperkirakan harga future kedelai pada periode Agustus-November 2023 masih berkisar US$14-15/bushels. Merujuk pada data USDA per Juli 2023, perkiraan produksi kedelai dunia tahun ini sebesar 116,9 juta ton, mengalami kenaikan dari produksi tahun lalu sebesar 116 juta ton," kata Isy.