kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Komoditas Pangan Melebihi HET, Ini yang Dilakukan Badan Pangan Nasional


Selasa, 14 Februari 2023 / 20:16 WIB
Harga Komoditas Pangan Melebihi HET, Ini yang Dilakukan Badan Pangan Nasional
ILUSTRASI. Harga Pangan: Pedagang melayani warga yang membeli telur ayam di Pasar Jaya, Jakarta, Senin (6/6/2022).


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) manyampaikan, ada sembilan komoditas pangan yang harganya berada di atas harga acuan penjualan/harga eceran tertinggi (HAP/HET) secara nasional.

Adapun sembilan komoditas tersebut ialah beras premium, beras medium, bawang merah, cabe merah keriting, cabe rawit merah, telur ayam ras, gula konsumsi, minyak goreng curah dan jagung di tingkat peternak.

Budi Waryanto, Direktur Ketersediaan Pangan Badan Pangan Nasional mengatakan, harga komoditas pangan yang melebihi HAP/HET tersebut disebabkan oleh faktor supply dan demand.

Meski demikian, Ia menjelaskan bahwa HAP merupakan alat kontrol kebijakan yang menjadi alarm bagi pemerintah untuk mengambil tindakan. Dengan demikian inflasi dapat dijaga.

Baca Juga: Badan Pangan Nasional Catat Harga 9 Komoditas Pangan di Atas Harga Eceran Tertinggi

"HAP sebagai alat kontrol kebijakan agar Pemerintah melakukan tindakan bagaimana menstabilkan di sekitar garis, sehingga inflasi bisa dijaga pada sisi lain," kata Budi kepada Kontan.co.id, Selasa (14/2).

Adapun langkah-langkah yang dilakukan Badan Pangan Nasional dalam menjaga stabilisasi harga pangan ialah dengan menugaskan operator Bulog dan ID Food. Penugasan dilakukan pada sisi distribusi hingga operasi pasar.

"Stabilitas baik melalui pola distribusi, operasi pasar, gelar pangan murah dan lainnya. Pola ini sudah diatur di Perpres 66 tahun 2021. Kalau dengan anggaran Pemerintah sangat terbatas, itu kira-kira langkah yang diambil," imbuhnya.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional menyebut, beras premium berada diatas HET sebesar 4,1%. Per 12 Februari harga beras premium rata-rata nasional ialah Rp13.324 perkilogram. Kemudian beras medium 23,39% di atas HET atau rata-rata harga nasional mencapai Rp11.660 perkilogram.

Selanjutnya bawang merah rata-rata harga nasional 9,63% di atas HAP atau Rp40.014 perkilogram. Cabe merah keriting Rp41.483 perkilogram atau 12,12% di atas HAP, cabe rawit merah Rp54.651 perkilogram 36,63% di atas HAP, telur ayam ras Rp28.839 perkilogram atau 6,81% diatas HAP.

Gula konsumsi Rp14.396 perkilogram atau 6,63% diatas HAP, minyak goreng curah Rp15.056 perliter atau 7,63% diatas HET. Terakhir jagung ditingkat peternak rata-rata harga nasional Rp5.939 perkilogram atau 18,7% diatas HAP.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri membenarkan bahwa memang terjadi kenaikan harga mayoritas pangan di pasaran.

Misalnya saja per hari ini, bawang merah, minyak goreng, beras hingga cabai. Untuk minyak goreng terutama Minyakita per hari ini bahkan masih diharga sekitar Rp16.000 per liter.

Untuk ketersediaannya sendiri, Abdullah mengungkap masih sulit. Artinya stok Minyakita di pasar belum melimpah.

Beras juga masih berada diatas HET, baik itu beras premium ataupun medium. Beras medium Abdullah mengatakan saat ini masih diatas Rp10.000 perkilogram.

Baca Juga: Produksi Telur dan Daging Ayam Surplus, Badan Pangan Siapkan Regulasi Cadangan Daging

Bawang merah kini ada diharga Rp50.000 perkilogram, cabai rawit merah Rp69.000 perkilogram, daging ayam Rp39.000 perkilogram dan telur ayam Rp28.000.

"Hampir semua komoditas naik. Padahal masih lama puasa. Kalau pemerintah ngga segera antisipasi akan lebih tinggi kemungkinan nanti puasa. Sebenernya ini pasca Natal dan Tahun Baru ada ritme naik dan berlanjut sampai sekarang," jelasnya.

Untuk ketersediaan bahan pangan di pasaran Abdullah mengatakan masih mencukupi. Hanya saja untuk minyak goreng curah terutama Minyakita, saat ini masih belum membanjiri pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×