Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
AJKARTA. Jalur pantai utara, Kamis (16/8) malam ini, diperkirakan akan mencapai beban puncaknya. Kepadatan dan kemacetan kendaraan sepertinya sulit dihindarkan karena jutaan pemudik yang menggunakan angkutan umum, mobil pribadi, atau sepeda motor bergerak hampir bersamaan.
Kondisi yang sama diperkirakan akan terjadi di pelabuhan penyeberangan Merak, Banten. Jumlah kendaraan dan penumpang kemarin sudah menunjukkan lonjakan signifikan dan akan terus bertambah hingga mencapai puncaknya pada Kamis malam.
Untuk jalur pantura, pihak kepolisian dan dinas perhubungan sudah menyiapkan beberapa skenario untuk mengurangi kepadatan dan mengurai kemacetan.
Yang pertama, menyiapkan jalur alternatif sehingga tidak semua pemudik melintasi jalur pantura. Rencananya, pemudik akan langsung diarahkan untuk keluar Tol Cikampek di Kilometer 66 manakala kondisi lalu lintas di Simpang Jomin sudah sangat parah. Dengan demikian, tidak akan ada penumpukan dan antrean panjang kendaraan di Pintu Tol Cikopo.
Contra flow
Upaya lainnya adalah memberlakukan sistem contra flow (melawan arus) untuk mengatasi lonjakan volume kendaraan di jalur pantai utara Karawang-Subang, Jawa Barat.
Sistem melawan arus akan diberlakukan di ruas Cikopo-Simpang Jomin hingga ke Pamanukan sejauh sekitar 48 kilometer. Caranya dengan menambah lebar jalur menuju Cirebon dengan memasang tiang pembatas dan tali.
Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Bimo Anggoro Seno mengatakan, skenario melawan arus bersifat situasional, yang ditempuh saat terjadi kemacetan.
Selain menambah kapasitas jalur menuju Cirebon, sebagian kendaraan ke arah Jakarta akan dialihkan ke jalur alternatif Binong-Pagaden-Subang, kemudian ke jalur tengah Subang-Kalijati-Sadang, dan masuk ke Gerbang Tol Sadang. ”Kepada pemudik, kami juga minta kerja sama untuk siap dialihkan ke jalur alternatif jika situasi lalu lintas di jalur utama sangat padat,” ujar Bimo.
Khusus ruas Cikopo-Simpang Mutiara, penambahan ruas telah dilakukan sejak Senin lalu. Ruas sepanjang sekitar 1,7 kilometer ini menjadi penyumbat karena lebih sempit dibandingkan dua jalur yang dihubungkannya, yakni jalur utama pantai utara dan Tol Jakarta-Cikampek.
Jumlah kendaraan keluar Gerbang Tol Cikampek tercatat terus meningkat. Sejak Selasa pukul 23.00 hingga Rabu pukul 22.00, polisi setidaknya telah tujuh kali membuka tutup jalur di Kilometer 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Akibat kepadatan arus di jalur utara, polisi mengalihkan kendaraan ke jalur tengah melalui Sadang-Subang-Cijelag serta ke selatan melalui Tol Purbaleunyi.
Kepala Subbagian Lalu Lintas PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek Cece Kosasih mengatakan, meskipun terus bertambah dari H-7 (Minggu 12/8) hingga H-5 (Selasa 14/8), realisasinya lebih rendah daripada angka prediksi dan realisasi periode yang sama pada Lebaran 2011. Pihaknya mengantisipasi lonjakan pada H-3 (Kamis ini) dengan menyiagakan petugas di gerbang-gerbang layanan, terutama Cikampek dan Kalihurip.
Jalur sepeda motor
Untuk sepeda motor, jalur alternatif yang disiapkan adalah dari Karawang diarahkan ke Wadas-Pertigaan Cilamaya-Cikalong atau ke Subang. Seperti tahun sebelumnya, rombongan sepeda motor di jalur pantura berpotensi memperparah kemacetan saat mereka beristirahat di sekitar stasiun pengisian bahan bakar untuk umum.
Di jalur pantura setidaknya ada beberapa titik rawan kemacetan karena adanya penyempitan ruas ataupun karena adanya pertemuan dengan jalur lain. Beberapa daerah rawan kemacetan tersebut adalah Jomin, Loh Bener, Pejagan, Losari, Brebes, Tegal, dan Pekalongan. (Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News