CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.755   26,00   0,16%
  • IDX 8.473   65,98   0,78%
  • KOMPAS100 1.175   10,56   0,91%
  • LQ45 857   8,06   0,95%
  • ISSI 296   2,32   0,79%
  • IDX30 446   3,24   0,73%
  • IDXHIDIV20 518   3,43   0,67%
  • IDX80 132   1,20   0,92%
  • IDXV30 137   1,18   0,87%
  • IDXQ30 143   0,99   0,70%

Bahlil: Sampai Sekarang ESDM Tidak Keluarkan Izin Perpanjangan Ekspor Konsentrat


Rabu, 17 September 2025 / 12:39 WIB
Bahlil: Sampai Sekarang ESDM Tidak Keluarkan Izin Perpanjangan Ekspor Konsentrat
ILUSTRASI. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan sampai dengan saat ini tidak mengeluarkan perpanjangan izin ekspor konsentrat. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan sampai dengan saat ini tidak mengeluarkan perpanjangan izin ekspor konsentrat, meskipun izin relaksasi tersebut telah habis masa berlakunya pada Selasa, 16 September 2025.

"Sampai dengan sekarang kita tidak mengeluarkan izin ekspor konsentrat. Sampai dengan sekarang," kata Bahlil di Kementerian ESDM, Rabu (17/9).

Sebelumnya, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) ESDM Tri Winarno mengatakan, saat ini Freeport masih berkonsentrasi pada upaya pencarian tujuh pekerja yang terjebak akibat longsor lumpur bijih basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC), Tembagapura, Mimika, Papua Tengah.

“Belum ada pengajuan. Saat ini (PTFI) masih fokus ke evakuasi korban,” ujar Tri di kompleks DPR RI, Senin (15/9).

Baca Juga: Bahlil Akan Bertemu Freeport McMoran, Bahas Divestasi Saham Freeport

Adapun, pemerintah memperpanjang relaksasi ekspor konsentrat tembaga pada Maret 2025 sebagai respons atas kondisi kahar yang dialami PTFI. Relaksasi diberikan setelah fasilitas smelter Manyar di Gresik, Jawa Timur, tidak bisa beroperasi optimal akibat kebakaran pada Oktober 2024.

Namun, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung memberi sinyal kuat bahwa relaksasi tidak akan kembali diperpanjang.

“Untuk Freeport itu kan kemarin kan sudah dikasih relaksasi. Jadi itu kan (pemberian relaksasi) dalam kondisi kahar, itu kan diperkirakan itu selesai, dalam jangka waktu 6 bulan. Ya, seharusnya kalau sudah selesai ya, tidak ada perpanjangan lagi,” kata Yuliot, Rabu (27/8).

Baca Juga: 7 Karyawan Masih Terjebak dalam Insiden Longsor Freeport

Yuliot menambahkan, saat ini Kementerian ESDM tengah melakukan evaluasi lanjutan mengenai penyelesaian izin ekspor Freeport Indonesia.

Adapun, Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas saat ditanya apakah pihaknya akan mengajukan relaksasi ekspor kembali, Tony bilang saat ini Freeport masih menunggu evaluasi dari pemerintah.

"Nanti mungkin ada evaluasi dari pemerintah. Evaluasi, sebelum berakhirnya izin ekspor tanggal 16 September itu akan di evaluasi dari pemerintah," ungkap Tony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU

[X]
×