kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

Baidu mulai menjajal investasi di Indonesia


Senin, 19 Oktober 2015 / 10:50 WIB
Baidu mulai menjajal investasi di Indonesia


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Perusahaan layanan web asal China, Baidu ingin memperkuat investasi di Indonesia. Mereka berencana  menggelontorkan dana investasi sebesar US$ 1 juta tahun ini. Rencana investasi ini merupakan rangkaian investasi jangka panjang lima tahun ke depan untuk membangun marketing resources.

Baidu berencana memakai dana investasi untuk membuat aplikasi dengan menggandeng 15 pelaku start-up di Indonesia. "Kami menargetkan satu start-up bisa menghasilkan setidaknya lima aplikasi, karena kami tahu ada start-up Indonesia yang bisa menghasilkan 10 aplikasi," terang Marketing Manager Baidu Indonesia Iwan Setiawan, usai konferensi pers Baidu di, Jakarta Jumat (16/10).

Untuk memperlancar investasi, Baidu menjalin kerjasama dengan pemerintah Indonesia. Perusahaan yang menjamah pasar Indonesia sejak tiga tahun lalu itu, menggandeng Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Baidu merancang, investasi tersebut dalam dua program. Pertama, Grow Local. Tujuan program ini mendorong pelaku start-up untuk mengembangkan aplikasi lokal.

Kedua, Go Global. Tujuan program ini untuk membuka jalan bagi aplikasi Indonesia memasuki pasar China.

Kedua program tersebut bersifat jangka panjang dan dimulai pada kuartal IV-2015. Baidu menargetkan tahun ini bisa merampungkan proses persiapan. "Desember kami akan bertemu dengan komunitas lokal dan bertemu dengan sejumlah start-up kemudian meminta feedback dari mereka," jelas Iwan.

Baidu berharap eksekusi program bisa berjalan tahun depan. Mereka menargetkan bisa menjaring 300 start-up. Jika, satu start-up paling tidak menyodorkan lima aplikasi, berarti ada 1.500 aplikasi yang terkumpul.

Dari ribuan aplikasi tersebut, Baidu akan memilih 15 start-up lokal terbaik. Layaknya perusahaan modal ventura lain yang menerapkan program ini, start-up terbaik akan berkesempatan mengembangkan aplikasinya.

Hingga kini, toko aplikasi Baidu Indonesia berisi 500.000 yang tergabung dalam platform Mobo Market. Dari 500.000 aplikasi tersebut, 2.000 di antaranya merupakan aplikasi lokal. Pada semester I-2015, Baidu Grup mengantongi pendapatan total US$ 4.726 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×